Pemerintahan
Bupati Gunungkidul Tinjau Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis






Wonosari,(pidjar.com)– Hari kedua pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) Bupati Gunungkidul Sunaryanta bersama dengan Dandim 0730 Letkol Inf Roni Hermawan melakukan pengecekan langsung di sekolah yang sementara menjadi pilot project program ini di Gunungkidul.
“Kami lakukan pengecekan bersama untuk memastikan makanan yang dibagikan ke pelajar-pelajar ini,” kata Sunaryanta.
Ia menegaskan makanan yang disajikan telah memenuhi prinsip gizi seimbang, dengan unsur 4 sehat 5 sempurna. Setiap harinya, menu yang disajikan pun berbeda, memberikan variasi makanan sehat bagi para siswa.
“Program ini baru saja dimulai, jadi wajar jika masih ditemukan kekurangan di sana-sini. Namun, seiring waktu, saya yakin pelaksanaannya akan semakin baik. Dibutuhkan waktu dan kesiapan agar program ini berjalan optimal,” ujar Sunaryanta.
Dandim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan menjelaskan di hari pertama pelaksanaan MBG tepatnya di hari Senin lalu masih ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi. Salah satunya adalah pelajar yang tidak membawa alat makan.







“Ya ada beberapa kondisi di lapangan yang menjadi evaluasi kami, dari pelajar yang tidak membawa alat makan. Nanti akan kami koordinasikan dengan pengurus dapur agar kompenen ini juga disiapkan,” ucap Letkol Inf Roni Hermawan.
Selama beberapa hari pelaksanaan program MBG nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk nantinya dilakukan perbaikan atau peningkatan. Ia menjelaskan, dalam pemberian MBG pihaknya mengutamakan kualitas makanan yang diberikan agar menjamin baik rasa maupun gizi dan kehigienisan makanan tersebut.
Untuk merealisasikan program unggulan presiden ini, butuh waktu beberapa bulan persiapannha. Dapur sehat milik Badan Gizi Nasional (BGN) mulai beroperasi setelah melalui berbagai persiapan sejak Juli 2024. Saat ini untuk yang telah beroperasi realisasi program makan siang gratis ada 2 dapur utama.
Yaitu dapur sehat BGN Perpadi untuk menyalurkan MBG 3.000 porsi bagi dan dapur mandiri di Kapanewon Tepus untuk anak sekolah di wilayah tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan, Gunungkidul membutuhkan sekitar 40 dapur sehat baik yang milik BGN ataupun secara mandiri dengan artian ada pihak ketiga yang bekerjasama dengan BGN. Puluhan dapur sehat ini akan mencukupi sekitar 120.000 orang baik dari kategori pelajar, ibu hamil dan menyusui.
“Sekitar 40 dapur sehat yang dibutuhkan Gunungkidul untuk mensukseskan program presiden,” pungkasnya.