fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Telah Terjadi 17 Kasus, Leptospirosis Makin Mengintai Masuk Musim Penghujan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Memasuki musim penghujan, masyarakat sangat rentan terjangkit sejumlah penyakit terutama yang ditularkan melalui hewan. Hal tersebut dirasa sangat penting diantisipasi mengingat sejumlah kasus semacam ini terjadi hampir secara menyeluruh di Gunungkidul.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, salah satu penyakit yang wajib diwaspadai adalah penyebaran virus Leptospirosis. Di mana virus tersebut mudah ditularkan oleh hewan jenis tikus. Leptosirosis sendiri memang cukup berbahaya lantaran bisa mengakibatkan kematian.

Dari data yang tercatat pihaknya, tahun ini sendiri sudah terjadi sekitar 17 kasus. Meskipun cenderung menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 60an kasus, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada.

Mirisnya lagi, persebaran virus tersebut tidak hanya terjadi di daerah persawahan yang selama ini diketahui. Bahkan kawasan wisata pantai pun virus tersebut telah terdeteksi keberadaannya.

“Sudah ada penelitian tikus-tikus di pantai Timang mengandung bakteri atau kuman yang berbahaya bagi masyarakat,” kata Dewi, Rabu (31/10/2018).

Untuk mengantisipasi hal itu, Dinkes Gunungkidul berupaya memaksimalkan fungsi dari Puskesmas untuk melakukan deteksi dini. Sehingga, permasalahan yang terjadi segera dan dapat diatasi secara tepat.

Berita Lainnya  Tersisa 2 Minggu, KPP Pratama Harus Kejar Pendapatan Pajak Puluhan Miliar

“Gejalanya seperti tifus, jadi puskesmas harus bisa deteksi dini sehingga pengobatan juga tepat dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” imbuh dia.

Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat membiasakan pola hidup sehat. Sebab virus tersebut mudah sekali menular dari kondisi lingkungan serta pola hidup tidak sehat masyarakat.

“Untuk masyarakat kami galakkan budaya hidup bersih dan sehat, karena penularan lewat luka. Untuk nelayan atau petani harus menggunakan alat perlindungan diri (APD), itu cara untuk mencegahnya,” jelasnya.

Pemkab Kerjasama Dengan Balitbang Kesehatan

Pemkab Gunungkidul menjalin bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Balitbang) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia guna menanggulangi penyakit menular yang disebabkan oleh hewan.

Bupati Gunungkidul Badingah dan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati

Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, saat ini penyakit yang ditularkan melalui hewan harus dapat ditindaklanjuti mengingat Gunungkidul sebagai pusat peternakan hewan di DIY.

Berita Lainnya  Santunan Untuk Petugas KPPS Yang Sakit Saat Bertugas Hingga Kini Masih Gelap

“Di Gunungkidul banyak peternakan sapi, kambing, beberapa kejadian para peternak sakit panas dikira hanya flu saja tetapi setelah diperiksakan ternyata mengidap penyakit menular yang ditularkan dari hewan ternak,” katanya.

Sementara itu Kepala Balitbang Kesehatan Siswanto, menambahkan kerjasama Balitbang kesehatan dengan pemerintah Gunungkidul merupakan langkah strategis untuk menanggulangi penyakit menular.

“Beban penyakit di Indonesia sudah mengalami pergeseran, yang awalnya penyakit menular menuju ke tidak menular, pada tahun 1990 ada 2/3 penyakit menular sekarang menjadi 1/3 penyakit tidak menular. Meskipun demikian tetap harus mendapatkan perhatian khusus,” katanya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler