fbpx
Connect with us

Sosial

Buta dan Sakit-sakitan, Nenek 84 Tahun Ini Hidup Merana Ditelantarkan Anaknya

Diterbitkan

pada

BDG

Karangmojo, (pidjar.com)–Masa senja Warsikem (84) warga Padukuhan Ngipak RT 04/RW 01, Desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo memang cukup memilukan. Dalam keadaan renta, Warsikem harus rela hidup terlantar. Bahkan, lantaran tidak mendapatkan perhatian dari anak-anaknya, Warsikem yang menderita beberapa macam penyakit termasuk menderita kebutaan serta penyakit jantung, terpaksa menumpang hidup pada keluarga Widodo-Tri Rismiyati yang berstatus cucu keponakannya.

“Nenek Warsikem ini sebenarnya masih memiliki anak kandung tapi saat ini tinggal di Jakarta. Dari Sukiyati, simbah juga memiliki dua orang cucu perempuan yang juga sudah berumah tangga. Namun sampai saat ini tidak ada satu pun anak maupun cucunya yang jangankan mau merawat, sedangkan menengok kondisi ibu ini pun tidak pernah,” cerita Tri Rismiyati, Minggu (20/01/2019) siang.

Dilanjutkannya, kondisi Warsikem sendiri sejak beberapa tahun lalu terus meburuk. Warsikem yang awalnya mengidap penyakit katarak akut saat ini sudah mengalami kebutaan total. Kondisi Warsikem yang sebatang kara dan kian udzur membuatnya menderita penyakit buyutan, tangannya terus bergetar dan tidak terkontrol dengan baik. Akibatnya untuk sekedar makan minum saja nenek tua ini sangat kesulitan. Itu masih ditambah penyakit jantung yang menggerogoti raganya.

Berita Lainnya  Wanadesa Bukit Kwasen, Wisata Alam Berbasis Kebudayaan yang Mulai "Digas" Kedungpoh

Melihat kondisi seperti itu, maka oleh Tri dan suaminya, Warsikem lantas diboyong ke rumahnya untuk dirawat sebagaimana mestinya. Sebab Sukiyati yang diberi tahu tentang kondisi ibunya sama sekali tidak mau tahu bahkan pulang menengok pun sangat jarang.

“Padahal Sukiyati ini hidupnya setahu saya lumayan mapan,” imbuh Roni, tokoh pemuda setempat.

Lebih lanjut diungkapkan Roni, perilaku Sukiyati terhadap ibunya membuat banyak tetangga mengelus dada. Sebab dalam kondisi ibunya sedang sakit dan bahkan hanya hidup menumpang family, Sukiyati justru tega menjual sepetak rumah dan tanah milik ibunya.

“Di rumah dan lahan seluas 500 meter itu dulunya Mbah Warsikem tinggal sendirian. Namun sejak Simbah boyongan ke rumah Tri Rismiyati justru dijual sekalian oleh Sukiyati. Pembelinya konon orang Ponjong, laku berapa tidak ada yang tahu. Rumahnya juga baru sekitar 5 bulan yang lalu dibongkar sama pembelinya,” kata Roni.

Mengetahui rumah dan tanah sudah dijual, Tri Rismiyati lantas menanyakan kebenaran informasi itu kepada Sukiyati. Bukannya menjawab dengan benar, Sukiyati justru murka kepada Tri Rismiyati yang dianggap turut campur.

Berita Lainnya  Kasus Perceraian di Gunungkidul, Gugatan Dari Istri Dominan

“Hingga saat ini Mbak Riris itu masih dimusuhi sama Sukiyati. Dan kita semua warga Ngipak tahu itu,” pungkas Roni.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler