fbpx
Connect with us

Sosial

Minat Petani Tanam Kedelai Rendah, Hasil Panen di Gunungkidul Tak Capai Target

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Upaya pemerintah dalam mendorong para petani untuk menanam kedelai di Gunungkidul nampaknya belum juga berhasil. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak tercapainya target pada tahun lalu. Rendahnya harga jual kedelai ditengarai menjadi penyebab kurang minatnya para petani menanam kedelai.

Kepala Seksi (Kasi) Pengolahan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Hana Kadaton Adinoto mengatakan bahwa target luas lahan tanaman kedelai di Gunungkidul adalah seluas lima ribu hektar lahan. Namun demikian, saat ini yang bisa ditanami hanya sekitar 4.900 hektar.

“Tidak bisa sesuai target karena petani menganggap harga jual komoditas kedelai saat ini menurun. Sekarang harga kedelai per kilonya sekitar Rp5 ribu sampai Rp6 ribu,” kata dia, Minggu (20/01/2019).

Ia menambahkan, dengan harga jual seperti itu, maka pendapatan petani saat panen kurang lebih Rp5 juta sampai Rp6 juta untuk satu ton kedelai per hektar. Dengan demikian, mereka menurut Hana lebih memilih menanam palawija di lahan mereka.

“Mereka memilih menanam komoditas kacang tanah dan jagung,” imbuhnya.

Saat disinggung alternatif lain dengan menanam kedelai jenis Edamame, Hana mengatakan bahwa petani di Gunungkidul belum terlalu mengenal jenis kedelai tersebut. Selain itu, secara topografi, kedelai Edamame kurang cocok jika ditanam di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Pemerintah Telah Cairkan Bantuan Tunai Untuk Ribuan KK, Puluhan Ribu Dalam Antrean

“Walaupun Gunungkidul merupakan dataran tinggi namun suhunya panas,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Budiono membenarkan bahwa minat petani di Gunungkidul untuk menanam kedelai memang cukup rendah. Harga jual yang rendah serta rumitnya proses perawatan tanaman kedelai menjadi penyebab utama. Ia mencontohkan misalnya saat panen kedelai, prosesnya cukup rumit. Hal inilah yang membuat petani menanam kedelai.

“Panen kedelai itu harus memisahkan bijinya dulu, belum yang lain-lain,” ujar Budiono.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler