Peristiwa
Cari Kayu di Dalam Hutan, Suparman Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk
Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Nasib malang harus dialami oleh Suparman (44) warga Soka, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari. Korban yang selama ini tinggal sebatangkara ini ditemukan meninggal dunia di kompleks Hutan Soka, tak jauh dari gubuk yang dihuninya sehari-hari pada Jumat (07/06/2019) pagi tadi. Ironisnya, saat ditemukan, jenazah Suparman sudah dalam kondisi membusuk lantaran sudah meninggal dunia sejak beberapa hari lalu. Diduga, korban meninggal dunia lantaran terpeleset dan jatuh.
Kapolsek Gedangsari, AKP Edi Purnomo menceritakan, korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, Sriyanti (41). Sekitar pukul 07.30 WIB, Sriyanti yang mencari korban di gubuk tempat pembuatan kayu arang miliknya. Selama ini, Suparman memang tinggal di gubuk tersebut. Saat itu, Sriyanti curiga lantaran tak biasanya, Suparman tidak berada di gubuk itu. Sang istri kemudian memutuskan untuk mencari keberadaan Suparman ke hutan Soka yang berjarak sekitar 1 kilometer dari gubuk.
“Di hutan tersebut, korban biasa mencari kayu dengan menebang pohon untuk kemudian dibuat arang,” jelas Edi, Jumat siang.
Tak berapa lama sesampai di hutan Soka, Sriyanti berhasil menemukan suaminya. Namun saat ditemukan, Suparman sudah dalam kondisi tak bernyawa. Jenazahnya membusuk ditemukan dalam posisi telungkup tersangkut pohon. Dalam kondisi panik dan histeris, Sriyanti lalu mencari pertolongan kepada tetangga maupun warga setempat.
“Oleh warga, kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Gedangsari,” ujar Edi.
Mendapatkan laporan tersebut, petugas kepolisian yang berkoordinasi dengan petugas dari Puskesmas Gedangsari kemudian mendatangi lokasi. Petugas lalu mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Suparman. Menurut Edi, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda keganjilan di tubuh korban. Diduga kuat, korban meninggal setelah mengalami kecelakaan kerja saat sedang mencari kayu.
“Diduga terpeleset dan kemudian jatuh. Lantaran tempat kejadian dalam kondisi sepi, tak ada warga yang melihat dan memberikan pertolongan hingga akhirnya korban meninggal dunia,” urainya.
Ia menambahkan, di sekitar lokasi penemuan mayat tersebut, petugas menemukan gergaji mesin, bahan bakar gergaji, serta bekal makan dan minum milik korban.
Atas kejadian ini, keluarga sendiri telah menerimanya sebagai musibah. Diputuskan bahwa keluarga korban tidak akan menuntut pihak manapun atas meninggalnya Suparman. Diperkirakan, korban telah meninggal selama 4 hari. Sementara berdasarkan penuturan dari keluarga, Suparman sendiri selama ini memiliki riwayat penyakit jantung.
“Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tambahnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials