fbpx
Connect with us

Uncategorized

Cerita Petani Garam Pantai Dadap Ayam, Belum Bisa Tembus Pasaran

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Minggu (28/03/2021) cuaca di Kabupaten Gunungkidul cukup cerah. Siangnya, terik matahari terasa begitu panas membakar raga. Sesekali terdengar gulungan ombak pecah menghantam karang.

Sementara para petani garam di Pantai Dadap Ayam, Padukuhan Gebang, Kalurahan Kanigoro Kapanewon Saptosari tengah sibuk mengaduk garam. Petani di Pantai Dadap Ayam memang merupakan salah satu penghasil garam di Indonesia.

Namun, keberadaan garam Pantai Dadap Ayam ini belum begitu dikenal banyak orang. Pandemi covid19 membuat para petani tiarab karena permintaan pasar yang kian loyo. Belum lagi, kerana impor garam yang dibuka semakin mempersempit kesempatan para petani lokal ini berkompetisi dengan industri-industri garam di Indonesia.

Berita Lainnya  Lima Konsep Desain Pagar Ala Rumah Jepang

Ketua Kelompol Tani Garam Pantai Dadap Ayam, Sukidi mengatakan, sudah setahun tidak berproduksi garam. Usaha pembuatan garam yang dilakoni sejak April 2018 lalu menemui banyak tantangan selama pandemi.

“Permintaan memang tidak ada. Sekarang kami sudah kembali berproduksi, sekitar 500 hingga 700 kilogram dalam sebulan, tergantung cuaca juga,” ujarnya.

Sedikitnya, di lahan 0,5 hektare terdapat 24 orang petani yang mencoba memproduksi garam. Sudah 1,5 tahun belakangan mereka jatuh bangun memasarkan garam namun tak banyak yang berminat.

“Kami kesulitan menembus pasar garam walaupun hanya di Gunungkidul. Adapun yang beli ya cuma warga Kanigoro,” kata Sukidi.

Sejumlah kendala dihadapi Sukidi dan rekan petani garam lainnya. Misalnya saja sampai saat ini belum mengantongi izin PIRT. Tak hanya itu, garam Pantai Dadap Ayam juga belum mendapatkan sertifikat uji laboratorium terkait dengan kandungan garam dan juga uji laboratorium NaCL.

Berita Lainnya  Tujuh Tips Mengatasi Zoom Fatigue

“Dua syarat tersebut harus ada ketika hendak memenuhi Standar Nasional Indonesia, tapi biayanya mahal, sementara kami jual plastikan, curah,” kata Sukidi.

Adapun harga garam curah sendiri tergolong cukup murah yakni ada pada kisaran Rp 3.500 per kilogram. Padahal jika dilihat secara kasat mata, kualitas garam Pantai Dadap Ayam lebih berkualitas.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler