Budaya
Dalang Asli Gunungkidul Baru Sekedar Jadi Jago Kandang
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seni kebudayaam pagelaran wayang kulit di Kabupaten Gunungkidul diperkirakan akan tetap lestari dan jauh dari kepunahan. Hal itu dikarenakan sampai saat ini masih banyak warga maupun kelompok yang menggelar pertunjukan wayang pada even-even tertentu.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul CB Supriyanto, mengatakan saat ini menggelar pertunjukan wayang kulit bagi masyarakat di Gunungkidul masih menjadi tradisi. Ia mengambil contoh ketika warga menggelar hajatan, kebanyakan masih menggelar pertunjukan wayang kulit sebagai hiburan utama.
“Masih banyaknya masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang nanggap pertunjukkan wayang kulit. Jika hal ini terus dilakukan, maka dapat untuk meregenerasi seni pedalangan di Gunungkidul,” kata Supriyanto, Selasa (19/11/2019).
Ia menjelaskan, saat menanggap pertunjukkan wayang kulit, khususnya secara pribadi, warga tersebut nantinya memiliki gengsi yang tinggi bagi masyarakat Gunungkidul. Dengan timbulnya gengsi semacam ini, otomatis nantinya, event wayang kulit akan tetap banyak. Menurut CB, yang juga sangat menguntungkan terhadap perkembangan seni pedalangan di tingkat lokal, masyarakat masih meminati untuk menggunakan dalang asli Gunungkidul.
“Kebanyakan yang main di hajatan adalah dalang-dalang asli Gunungkidul, ini bisa jadi poin utama regenerasi dalang. Berbeda lho di Gunungkidul dengan daerah lainnya, karena daerah lain sudah jarang masyarakat yang mau menggelar wayang kulit,” ucapnya.
Namun demikian, sedikit catatan dari CB Supriyanto terkait eksistensi dari dalang lokal Gunungkidul. Saat ini, dalang lokal hanya berjaya dalam acara-acara yang bersifat pribadi. Sementara untuk acara kolekif seperti rasulan, masyarakat disebutnya masih menggunakan dalang luar daerah. Hal semacam ini tentunya bisa menjadi motivasi bagi para dalang-dalang lokal untuk meningkatkan kualitas. Dengan kualitas yang semakin mumpuni, bukan tidak mungkin bahwa nantinya selain menembus acara kolektif yang bergengsi, dalang-dalang lokal Gunungkidul juga laris manis hingga luar daerah.
“Dalang lokal diminati lebih karena harganya yang terjangkau. Sebenarnya saat ini juga sudah mulai ada dalang lokal yang diminati kalangan luar daerah, kalau kualitasnya semakin meningkat dan memiliki ciri khas yang mendukung, bukan tidak mungkin mereka berjaya tak hanya di kancah lokal saja,” imbuh dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Agus Kamtono menjelaskan, pemerintah sangat mendorong perkembangan dari para dalang lokal Gunungkidul. Sejauh ini, pagelaran yang menggunakan dana keistimewaan, dikhususkan mengundang dalang-dalang asli Gunungkidul. Hal tersebut dilakukan agar dalang-dalang muda asli Gunungkidul dikenal oleh masyarakat sehingga perlu pertunjukkan untuk menambah jam terbang.
“Dalang kan dikenal per desa dulu nanti naik beberapa desa, nanti dikenal kecamatan, dan meningkat terus menerus sehingga dibutuhkan pertunjukkan-pertunjukkan untuk memfasilitasi mereka,” pungkasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya