Pemerintahan
Dampak Merebaknya Anthraks, Pembatasan Lalu Lintas Ternak Hingga Menurunnya Permintaan Daging


Wonosari,(pidjar.com)–Munculnya kasus anthraks di Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari dan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul menjadi perhatian bersama. Pemerintah dengan sigap segera melakukan penanganan di 2 zona merah tersebut. Selain itu, perlu juga dilakukan langkah antisipasi berkaitan dengan keamanan daging-daging yang dijual kepada masyarakat Gunungkidul. Untuk memastikan keamanan daging yang diperjualbelikan, pada Jumat (04/02/2022) dini hari tadi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan sidak di beberapa tempat pemotongan hewan (TPH).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, drh. Retno Widyastuti mengatakan, ada tiga lokasi pemotongan hewan yang dini hari tadi dipantau oleh petugas. Diantaranya di Kapanewon Semanu, Kapanewon Semin, dan Kapanewon Karangmojo. Sejak pukul 02.00 WIB, tim mulai bergerak menuju lokasi-lokasi tersebut.
Daging-daging sapi yang sudah dipotong dan siap untuk dijual diperiksa oleh petugas untuk memastikan kualitasnya. Selain itu sapi-sapi yang akan dipotong juga diperiksa. Hasilnya, semua dalam kondisi aman dan sehat.
“Tadi kami lakukan pemeriksaan post mortum, Alhamdulillah semua hasilnya baik. Sapi yang disembelih dalam kondisi sehat,” kata Retno, Jumat siang.
Ia menekankan kepada para pemilik usaha potong hewan untuk benar-benar memastikan kondisi sapi sebelum disembelih. Jika dalam kondisi kurang sehat, sebaiknya ternak diobati terlebih dahulu sehingga nantinya daging yang dijual telah dipastikan dengan kualitas bagus dan sehat. Ia juga menghimbau masyarakat untuk lebih peduli. Jika sekiranya ada sapi sakit, langsung diperiksa atau sapi mati tidak dibrandu melainkan dikubur.
“Upaya lain yang kami lakukan adalah vaksinasi pada ternak-ternak di 2 zona merah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, sebagai langkah antisipasi pihaknya akan membatasi lalu lintas ternak baik keluar maupun masuk ke Gunungkidul di beberapa lokasi.
“Kami berencana membuat pos pengawasan lalu lintas ternak bekerjasama dengan Pemda DIY,” ujar Kelik.
Kembali munculnya anthraks di Kabupaten Gunungkidul ternyata berdampak pada penurunan jumlah hewan yang disembelih serta diperjual belikan di pasaran.
Salah satu pemilik TPH di Kapanewon Semanu, Sutiyem mengatakan bahwa jumlah hewan yang disembelih berkurang dari beberapa waktu sebelumnya. Permintaan daging saat ini juga mengalami penurunan. Ia menjelaskan jika kualitas dan kesehatan hewan saat akan disembelih selalu dicek terlebih dahulu untuk mengantisipasi penyebaran penyakit serta hal-hal yang tidak diinginkan.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menikmati Asrinya Perkampungan Sisi Utara Gunungkidul di Punthuk Kepuh
-
Hukum3 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kasus Bullying di SD Al Azhar Selang, Korban Diduga Tak Hanya 1 Orang
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progres Lamban, Proyek Pembangunan Gedung RSUD Saptosari Disidak
-
Sosial2 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Hukum3 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Politik3 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Korupsi RSUD Wonosari, Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum Ajukan Kasasi