Pendidikan
Dampak Zonasi, Sekolah Swasta Kehilangan Siswa






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan menggunakan sistem zonasi berdampak pada sekolah yang berstatus swasta. Pasalnya mereka kesulitan dalam mendapatkan siswa dan menyebabkan jumlah siswa didik menurun.
Seperti diungkapkan oleh Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Wonosari Dadang Margono. Ia menjelaskan, sistem PPDB saat ini tidak melihat nilai siswa yang besangkutan namun yang diperhatikan adalah jarak dari rumah menuju sekolah. Sistem yang baru dijalankan satu tahun ini berdampak pada penurunan jumlah pendaftar sejak sistem online dilakukan.
“Tiga tahun lalu murid kami melebihi dari daya tampung sekolah, yaitu 137 siswa lalu sistem online dalam PPDB diberlakukan siswa kami turun menjadi 98 siswa, lalu tahun berikutnya sistem online dan zonasi diberlakukan murid kami menjadi turun lagi di angka 76,” ujar dia, Senin (20/05/2019).
Dadang menambahkan, sistem zonasi siswa yang memiliki nilai tinggi pasti akan menyasar sekolah-sekolah yang dianggap dalam kategori favorit. Sedangkan siswa yang berada di sekitaran Wonosari yang nilai menengah kebawah pasti akan memilih sekolah swasta.
“Di tambah lagi diarea sekolah kami ada 3 sekolah negeri yang bagus-bagus yaitu SMP N 1, 2, dan 4, dan dengan sistem zonasi maka nilai berapapun dapat masuk ke satu diantara 3 sekolah tersebut,” ujarnya.







Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid mengatakan, dalam PPDB dengan menggunakan sistem zonasi memang nilai tidak diperhitungkan yang diperhitungkan hanyalah jarak siswa dengan sekolah. Namun jika siswa hendak masuk ke sekolah tertentu masih ada kuota di tiap sekolah.
“Kalau yang masuk menggunakan nilai adalah melalui jalur prestasi kuotanya pun juga dibatasi hanya sebesar 5 persen,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai kesiapan Disdikpora dalam menggelar PPDB untuk tahun ini, pihaknya telah mengevaluasi PPDB sistem zonasi pada tahun lalu. Pihaknya menemukan adanya permasalahan terkait dengan jaringan yang menyebabkan calon siswa sulit untuk mendaftar.
“Pada tahun ini kami sudah meningkatkan kapasitas server kami ditambah lagi operator-operator di sekolah akan diberikan bimbingan teknis (bimtek) untuk mengatasi masalah yang dijumpai ketika PPDB, selain itu kami juga menyiapkan helpdesk. Sekolah bisa menghubungi helpdesk jika dibuthkan sewaktu-waktu,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks