fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Delapan Kapanewon di Gunungkidul Tak Ada Kasus Aktif, Purwosari Catatkan Kematian Terendah Selama Pandemi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring berjalannya waktu, kasus penularan dan kasus aktif covid19 di Gunungkidul mulai terkendali. Dalam catatan Dinas Kesehatan Gunungkidul, saat ini sebanyak 8 kapanewon sudah terbebas dari kasus covid19. Namun begitu, potensi terjadinya gelombang penularan covid19 di Gunungkidul disebutkan belum hilang sepenuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengungkapkan jika pihaknya tetap mengantisipasi adanya gelombang penularan meskipun saat ini kurva kasus covid19 di Gunungkidul melandai. Mulai terkendalinya kasus covid19 di Gunungkidul, bukan berarti kemudian masyarakat bisa mulai abai terhadap protokol kesehatan yang telah dijalankan selama ini. Dalam kondisi seperti ini, peran Satgas Covid19 di tiap-tiap wilayah tidak boleh lengah untuk mewaspadai adanya penularan covid19 di masyarakat yang dapat menyebar.

“Upaya antisipasi memang tidak pernah kendor, saat ini peran satgas di semua level harus tampak,” papar Dewi, Selasa (26/10/2021).

Dalam laporan Dinas Kesehatan Gunungkidul, saat ini kasus aktif di Gunungkidul menyisakan sebanyak 26 kasus setelah pada Senin (25/10/2021) kemarin terjadi satu penambahan kasus aktif. Sedangkan kasus kematian tidak ada penambahan, dan masih bertahan di 1.026 kasus pasien covid19 yang meninggal dalam hampir 2 tahun masa pandemi berlangsung.

Berita Lainnya  Ikut Tangani Corona, Tenaga Kebersihan Diusulkan Dapat Insentif Dari Pemerintah

“Sekarang kasus aktif ada 26 orang, isoman sebanyak 23, dan dirawat sebanyak 3 pasien,” jelas dia.

Adapun 8 kapanewon yang saat ini sudah tak ada kasus aktif adalah Girisubo, Ngawen, Paliyan, Ponjong, Patuk, Rongkop, Tanjungsari dan Tepus. Kapanewon Wonosari sendiri mencatatkan kasus aktif terbanyak di Gunungkidul dengan 7 kasus aktif. Kemudian Kapanewon Semanu ada 5 kasus aktif, dan Gedangsari, Karangmojo dan Playen mencatatkan masing-masing 3 kasus aktif. Sementara kapanewon-kapanewon lainnya hanya tersisa 1 kasus aktif.

Salah satu Kapanewon yang mencatatkan jumlah kematian pasien covid19 terendah ialah Kapanewon Purwosari. Sejauh ini, Kapanewon Purwosari mencatatkan sebanyak 9 kasus pasien meninggal akibat covid19. Saat ini di Purwosari, tinggal menyisakan satu kasus aktif covid19. Angka kasus pasien meninggal covid19 di Kapanewon Purwosari menjadi yang terendah dibandingkan Kapanewon-Kapanewon lainnya di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Merasa Tak Punya Kewenangan, Sat Pol PP Belum Pernah Bubarkan Kerumunan

Panewu Purwosari, Purwono, mengungkapkan jika rendahnya angka pasien covid19 yang meninggal di wilayahnya tak terlepas dari peran satgas covid19 mulai dari tingkat Padukuhan hingga tingkat Kapanewon. Menurutnya, koordinasi dengan instansi-instansi terkait dan penanganan yang cepat menjadi kunci dalam menekan angka kematian di wilayahnya.

“Sejauh ini koordinasi tidak ada kendala ya, semua saling mendukung untuk menangani kasus covid19 di Kapanewon Purwosari,” jelas Purwono.

Ia mengakui jika pihaknya sempat mengalami kendala ketika awal-awal adanya kasus covid19 di wilayahnya yang menyebabkan seorang warganya meninggal. Namun dengan koordinasi yang kuat dan dibantu oleh instansi-instansi lain, kini pihaknya tak lagi merasakan adanya kendala. Ia menyampaikan jika dahulu di wilayahnya sempat terjadi adanya klaster dari penularan seorang warganya yang bekerja di pabrik di Bantul.

Berita Lainnya  Alami Kemarau Terparah, Harga Air di Gedangsari Telah Sentuh Rp 400.000 Per Tangki

“Kalau secara ekonomi, warga banyak yang kerja ke Bantul. Untuk mengantisipasi itu kami perkuat satgas di masing-masing padukuhan untuk menerapkan pengawasan dan dilaporkan berjenjang ke Lurah dan Panewu,” sambung dia.

Meskipun saat ini kasus covid19 sudah mulai melandai, namun ia menegaskan jika masih mengantisipasi adanya gelombang penularan covid19 di wilayahnya. Saat ini Satgas Covid19 di wilayahnya masih mendorong agar warganya mau melakukan vaksinasi guna mengurangi dampak jika terjadinya penularan covid19.

“Sekarang satgas membantu mendorong warga untuk vaksinasi. Untuk capaian vaksin di Kapanewon Purwosari sendiri dosis pertama sudah 80% dan dosis kedua sudah 40%,” tutup Panewu.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler