fbpx
Connect with us

Sosial

Derita Sholikatul Jalani Hidup Didera Penyakit Misterius Yang Buat Perutnya Membesar

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Tubuh Shoikatul Jannah (46) semakin hari semakin kurus kering. Wanita warga Padukuhan Ngrancang, Desa Bleberan, Kecamatan Playen ini hanya tinggal tulang terbalut kulit. Sejak beberapa waktu lalu, Shoikatul memang didera penyakit yang terus menggerogoti tubuh ibu dua orang anak itu. Meski segala pengobatan telah dilakukan, namun ternyata penyakit yang bersarang di tubuhnya belum dapat disembuhkan. Penderitaannya semakin bertambah lantaran sejak beberapa waktu terakhir ini, perut Sholikatul Jannah justru semakin membesar. Kondisi perekonomian yang jauh dari kata mampu membuat sejumlah tetangga dan pemerintah desa merasa tergerak untuk memberikan uluran tangan.

Sholikatul Jannah, semula divonis dokter menderita kanker payudara. Beberapa waktu silam, atas rekomendasi dari dokter, kemudian dilakukan operasi. Tak berselang lama dari operasi itu, justru ia mengalami penyakit lain yang belum terdeteksi jenisnya. Akibat dari penyakit ini, perut Shoikatul hingga sekarang terus membesar layaknya orang hamil. Kondisi ini semakin membuat dirinya tidak dapat melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Kesehariannya, ia hanya bisa beraktifitas di tempat tidur.

Berita Lainnya  Data Ganda dan Belum Lakukan Perekaman KTP El, Ribuan Warga Dicoret Dari Daftar Pemilih

Selain melakukan operasi, ia juga beberapa bulan lalu rutin mengikuti terapi atau kemo agar persebaran penyakitnya dapat dicegah. Sayangnya baru berjalan beberapa kali, pihak keluarga tak memiliki biaya untuk meneruskan pengobatan. Mengingat biaya trasportasi dan keperluan lain juga tidaklah sedikit di tengah keterbatasan ekonomi.

Ia hanya dapat terbaring lemah di tempat tidur, dan sesekali merasakan sakit yang luar biasa pada perut maupun tubuhnya. Berulang kali pula ia masuk rumah sakit, di bagian tangannya pun seolah terbiasa dengan tusukan-tusukan jarum infus maupun jarum suntik. Berat badannya pun selalu pengalami penurunan, terakhir kali terpantau hanya tinggal 40 kg.

“Rasanya nyeri. Kalau untuk perut belum tahu penyakitnya apa. Tapi dulu memang divonis kanker payudara karena dan sudah dioperasi,” kata Sholikatul Jannah.

Himpitan ekonomi memang membuat pengobatan tidaklah begitu maksimal. Ia tentu menyadari kemampuan keluarganya seperti apa. Meski biaya pengobatan ditanggung BPJS namun tentu ada biaya lain yang jumlahnya tidaklah sedikit. Ia menyadari jika dirinya juga tidak bisa berbuat banyak, penghasilan suaminya pun juga tidak tetap.

Berita Lainnya  Program Pemberian Jatah Hidup Dari Pemerintah, Dinas Sosial Ajukan Ribuan Rumah Tangga Penerima

Ia hanya dapat pasrah sembari berdoa ada sebuah keajaiban. Shoikatul berharap bisa sembuh dan beraktifitas sebagaimana biasanya. Dukungan dari keluarga dan uluran tangan dari orang dermawan tentu sangat dibutuhkan oleh keluarga ini, paling tidak untuk membantu hal-hal terkait penyembuhan.

Meski usianya belumlah masuk kategori tua, namun keriput di tangan dan wajah lantaran berat badan yang semakin turun begitu terlihat. Sebelumnya, ia hanya tidur di sebuah tempat tidur reot dengan alas kasur tipis di ruang tamu, namun lantaran cuaca dan pertimbangan kesehatan, ia kemudian dipindah di kamar yang sempit dengan kasur yang masih tipis pula.

“Pasrah sembari memanjatkan doa dan ibadah diperkuat mudah-mudahan diangkat penyakitnya,”imbuh dia.

Sementara itu, Sekretaris Desa Bleberan Indardi menambahkan, terkait kondisi salah seorang warganya yang dihimpit penyakit ini, dari pemerintah desa memang telah mengetahui jika salah seorang warganya mengalami sakit dan membutuhkan uluran tangan. Pemerintah Desa Bleberan sendiri selama ini telah memberikan perhatian khusus pada keluarga ini. Namun demikian dari pemerintah pun juga tak dapat berbuat banyak untuk membantu meringankan beban keluarga Sholikatul Jannah.

Berita Lainnya  TMMD Sengkuyung Tahap III, Desa Girisekar Diguyur Anggaran 300 Juta

“Sakitnya apa kami kemarin tanya ke pihak keluarga belum diketahui. Tapi kalau dulu memang pernah melakukan operasi, sudah berobat ke mana saja tapi belum sembuh,” paparnya.

Dukungan dan sedikit bantuan stimulan dianggap jajarannya sangat penting. Sehingga warga merasa terayomi dan diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini juga sebagai upaya meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Penderita sakit memiliki semangat untuk sembuh dan keluarga memiliki dorongan untuk lebih memperhatikan.

“Peran keluarga dan lingkungan juga sangat penting. Alhamdulillah beberapa waktu lalu kami sempat berkunjung, memang kondisinya memprihatinkan tapi berkat dorongan dari keluarga ada semangat untuk bangkit,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler