Pendidikan
Di Balik Tingginya Konsumsi Lele Daerah, Gunungkidul Masih Jadi Penonton Setia


Karangmojo, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam rangka membekali pelajar dalam dunia kewirausahaan, Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri (4M) yang bergerak di bidang budi daya lele memberikan pemahaman kepada siswa tentang metode budi daya lele, potensi, serta pengembangan kewirausahaan. Potensi pasar lele di Gunungkidul sendiri sebenarnya cukup tinggi. Lantaran permintaan yang cukup besar, kebutuhan domestik lele untuk daerah hingga saat ini masih belum bisa dipenuhi oleh peternak lokal.
Ketua Koperasi 4M, Kasmanto, menyampaikan, peluang dan potensi pasar berkaitan dengan budidaya lele yang besar saat ini masih belum diimbangi dengan tumbuhnya pembudidaya lele yang berasal dari Gunungkidul. Sehingga kemudian, kebutuhan pasar lele seringkali masih tergantung dari distribusi daerah lainnya. Dari perhitungannya, setiap hari kebutuhan pasar akan lele di setiap Kapanewon di Gunungkidul mencapai 50 kilogram, jika ditotal ia mencatat sebanyak 900 kilogram lele dibutuhkan setiap harinya di seluruh Gunungkidul.
“Potensi yang di Gunungkidul apakah mampu? Tidak. Supplay yang terbanyak itu masih dari Bantul, Sleman, Boyolali, Tulungagung. Nah ini Gunungkidul sebagai penonton saja. Makanya ini pengen mengajarkan kepada adik-adik untuk berwirausaha serta memberi informasi peluang pasar di Gunungkidul masih sangat luas,” ucap Kasmanto, Jumat (14/01/2022).
Menurutnya, siswa dapat mencoba mengembangkan budidaya lele secara mandiri dengan skala kecil. Ikan lele dinilai sebagai ikan yang paling mudah untuk di budidaya daripada ikan lainnya. Poin penting saat budidaya lele menurutnya hanya berkisar pada perhatian terhadap kualitas air yang harus rutin diganti dalam periode waktu tertentu.
“Sangat bisa karena yang paling mudah perawatannya kan lele ini, cukup memperhatikan pergantian air. Kalau memang sudah dibiasakan budidaya lele sejak kecil secara otomatis nanti besarnya akan tumbuh dan berkembang. Justru kalau tanpa mengenal dan langsung budidaya malah akan fatal,” imbuhnya.
Selain itu, adanya budidaya lele juga mendukung gerakan makan ikan karena dinilai sarat akan protein yang dapat membantu tumbuh kembang baik fisik maupun kecerdasan siswa. Adanya pengenalan budidaya lele juga diharapkan ke depannya para siswa dapat membaca peluang-peluang pasar lainnya di wilayah Gunungkidul.
“Kalau sudah besar kan mesti tidak jadi pegawai semua, nah itu jelas kita sudah membekali pengenalan budidaya lele. Dari situ kita melatih mengelola budidaya lele,” ungkap Kasmanto.
Kepala SMPN 3 Karangmojo, Tri Umi Nur Hidayati, mengungkapkan, adanya pengenalan budidaya lele di tempatnya dapat membantu mengenalkan siswa terhadap dunia kewirausahaan. Ia menilai bahwa memang diperlukan motivasi agar ke depannya siswa dapat berwirausaha. Menurutnya, budidaya lele dapat menjadi salah satu referensi bagi pilihan siswa ke depannya mengingat potensi pasar yang masih luas.
“Semoga selanjutnya masih ada pengenalan yang lebih dalam lagi tentang budidaya lele, saya harap suatu saat nanti diberikan ilmu lebih tentang budidaya lele kepada siswa. Termasuk dalam hal ini pendampingan saat budidaya hingga juga mencarikan pasar,” jelas Umi.
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara