Peristiwa
Dianggap Dapat Picu Konflik, Polisi Larang Sahur On The Road






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Polres Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan sahur on the road selama Bulan Ramadhan ini. Hal tersebut disarankan agar ditaati demi terciptanya suasana kondusif saat ibadah puasa tahun ini.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, sahur on the road sebenarnya bukanlah hal yang bertentangan dengan hukum. Namun begitu, dari pemetaan dan analisa kegiatan seperti itu dianggap mampu menjadi pemantik terjadinya gesekan.
“Sahur on the road dapat memicu gesekan atau konflik antar kelompok. Selain itu juga membuat ibadah di bulan puasa menjadi tidak khusuk,” kata Fuady, Selasa (07/05/2019).
Ia menambahkan, seharusnya masyarakat utamanya muda mudi yang biasanya melakukan sahur on the road untuk lebih memilih kegiatan yang positif. Di antaranya adalah dengan mengisi masjid-masjid di lingkungan terdekat.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Mega Tetuko mengatakan, Satlantas saat ini mengawasi beberapa ruas jalan yang berpotensi digunakan untuk aktivitas balap liar. Sebab, hampir menjadi “tradisi”, ngabuburit maupun waktu sahur digunakan untuk kegiatan balap liar selama bulan puasa.







“Kita awasi JJLS, karena punya jalan yang lurus, halus dan masih cukup sepi,” kata Mega.
Untuk antisipasinya, pihaknya akan menggiatkan patroli pada jam-jam rawan tersebut. Ia menghimbau kepada masyarakat agar saling menghormati sesama pemakai jalan sehingga dapat menciptakan keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Terpisah, Bupati Gunungkidul, Badingah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Selain itu dirinya juga mengimbau agar masyarakat selalu menjaga suasana yang nyaman dan tentram.
“Kita juga sudah koordinasikan dengan OPD terkait mulai dari penertiban hingga memberikan himbauan bagi masyarakat maupun lini lain untuk menjaga toleransi yang ada,” pungkasnya.