Sosial
Dianggap Pelosok dan Kapitasi Kecil, Para Dokter Enggan Bertugas di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan dokter di Kabupaten Gunungkidul saat ini masih sangat minim. Bukan hanya bagian dokter spesialis saja, bahkan untuk mencukupi kebutuhan dokter di Puskesmas saja, Pemkab Gunungkidul masih kekurangan belasan dokter.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka memaparkan, Gunungkidul sebenarnya saat ini bukan merupakan daerah terpencil. Namun jika melihat dari distribusi layanan kesehatan di seluruh DIY, Gunungkidul bisa dikategorikan merupakan daerah yang terpinggirkan.
“Jangankan (dokter) spesialis, kita memenuhi kebutuhan dokter umum untuk Puskesmas saja kesulitan,” ujar Priyanta, Rabu (06/11/2019).
Jumlah dokter di Gunungkidul yang bekerja di puskesmas sebanyak 71 orang. Jumlah tersebut dirasa masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhannya.
“Kalau kita hitung, masih ada kekurangan sejumlah 15 dokter umum agar memenuhi formasi yang dibutuhkan,” kata Priyanta.







Pihaknya berharap, dengan pembukaan lowongan CPNS ini dapat memenuhi kebutuhan dokter. Namun jika melihat data, tidak ada satupun dokter yang mendaftar untuk posisi Puskesmas.
“Pada kesempatan CPNS ini untuk dokter umum ada 6 puskesmas yang tidak ada pendaftar sama sekali,” imbuhnya.
Masih sedikit dokter umum yang berminat untuk bertugas di Gunungkidul mendapatkan perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul. Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Supriyanto menyampaikan ada beberapa masalah yang membuat dokter umum enggan untuk bertugas di Gunungkidul.
“Ada beberapa permasalahan pertama adalah kapitasi yaitu jasa dokter di Gunungkidul memang tergolong kecil. Ini sedang diupayakan untuk meningkatkan kapitasi. Kita juga akan berupaya mempermudah karena selama ini kapitasi tidak dibayarkan langsung dan harus menunggu beberapa hari,” jelas dia.
Ia menambahkan, bahwa tidak hanya masalah kapitasi saja tetapi juga isu kewilayahan membuat para dokter enggan untuk bertugas di Gunungkidul. Selama ini, khususnya oleh orang luar daerah, Gunungkidul masih dipandang cukup terbelakang.
“Dokter yang belum tahu persis wilayah gunungkidul ada rasa kekhawatiran, kalau kesannya Gunungkidul masih seperti tempo dulu,” ucapnya.
Dua hal tersebut menurutnya yang membuat dokter menjadi enggan untuk bertugas di Gunungkidul. Bahkan pihaknya mendapat informasi adanya dokter spesialis yang sengaja mengundurkan diri.
“Ada dokter spesialis yang sudah bertugas di Gunungkidul malah mengundurkan diri, ini menjadi pekerjaan rumah teman-teman dewan dan pemerintah mencari solusi soal fasilitas kepada para dokter,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks