Sosial
Menyambut Hari Santri, Tantangan Pondok Pesantren Bentuk Santri Berkualitas di Tengah Deraan Pandemi
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hari ini, 22 Oktober 2021, seluruh santri di Indonesia tengah bersuka cita merayakan Hari Santri Nasional (HSN). Tantangan santri di masa pandemi ini cukup berat. Berkali-kali klaster pondok ada di Bumi Handayani membuat protokol kesehatan dalam kehidupan pondok pesantren yang memang sangat erat harus diawasi sangat ketat.
Ketua Yayasan Darul Quran Wal Irsyad Wonosari, Aryanto Purbo Prasetyo mengatakan, akhir tahun 2020 lalu, pondok pesantren yang ia pimpin pernah mengalami klaster penularan covid19. Sedikitnya, ada 15 santri yang terkonfirmasi positif covid19. Untuk mencegah penularan yang lebih parah, pihak pengelola lantas memutuskan untuk menghentikan kegiatan di pondok pesantren.
“Kami memang mempersilakan santri datang ke pondok sejak Juli 2020 secara bertahap, saat itu ada santri kami yang datang ternyata positif kemudian ada tracing tapi semua orang tanpa gejala (OTG),” ulas Ari.
Menghadapi virus yang tengah menyebar di pondok yang ia pimpin, tentu bukan perkara yang mudah. Kecemasan orang tua ditambah harus bertindak cepat dan tepat membuat kebijaksanaannya teruji.
“Karena ini virus baru dan mutasinya cepat, kami konsultasi terus dengan Dinas Kesehatan. Alhamdulillah santri kami dalam keadaan baik meskipun membuat khawatir,” terangnya.
Menghadapi pandemi yg masih melanda, ia meminta para santri tetap berusaha tetap menaati protokol kesehatan sebagai sebuah usaha lahiriah. Di samping itu, ia meminta para santri untuk tetap banyak berdoa agar pandemi segera usai dan kehidupan normal kembali.
“Santri harus percaya diri menatap masa depan, membekali diri dengan ilmu yang cukup dan keterampilan serta kecakapan yang memadai sehingga menjadi insan yang tangguh menjalani kehidupan,” papar Aryanto.
Aryanto juga berharap, santri juga harus berusaha menjadi pribadi yang inspiratif, inovatif dan solutif. Seperti tagline yang diusung, harapannya para santri santri siaga jiwa dan raga.
“Santri menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa ini. Sejarah menunjukkan bahwa kaum santri tak hanya bergelut dgn kegiatan belajar mengajar saja, namun juga menjadi bagian penting dalam berperan meraih dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Sa’ban Nuroni meminta di tengah pandemi ini para santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai aktivitas santri di pondok pesantren lebih aman karena terisolir dari mobilitas yang tinggi.
“Dengan disiplin mudah-mudahan tidak ada penularan covid19 di tengah pondok pesantren sehingga para santri bisa dengan percaya diri menorehkan prestasi,” tandas dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials