Pemerintahan
Dianggap Terlalu Sempit, JJLS di Purwosari Akan Segera Dilebarkan






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Proyek prestisius Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) mulai tahun 2019 ini kembali dilakukan pembangunan. Tak hanya pembangunan jalan anyar, pada tahun ini juga akan dilakukan perbaikan. Selain di sisi timur tepatnya di kawasan Girisubo yang dilakukan pembangunan, tahun ini JJLS yang menghubungkan Desa Girijati, Kecamatan Purwosari dengan Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang akan dilebarkan. Redesign jalur tersebut dilakukan lantaran ruas jalan atau lebar jalan yang selama ini ada dianggap masih sempit.
Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Gunungkidul, Wadiyana menjelaskan, redesign ini dimaksudkan untuk memperlebar jalan yang menjadi salah satu akses masyarakat maupun para wisatawan yang hendak masuk ke Gunungkidul melewati jalur yang berada di sisi selatan.
Dipaparkannya, keputusan untuk melakukan desain ulang ini berkaitan dengan kondisi geografis wilayah tersebut. Di mana jalur ini banyak tikungan tajam dan kontur yang naik turun sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Sebenarnya ruas jalan ini sudah selesai pembangunannya sejak beberapa waktu lalu, hanya saja memang ruas jalannya masih kurang lebar sehingga akan dilebarkan,” kata Wadiyana, Selasa (30/09/2019).
Menurut Wadiyana, Pemda DIY telah mengusulkan titik awal dilakukannya normalisasi dan pendesainan ulang. Kendati demikian, ia menambahkan, Pemkab Gunungkidul sendiri tidak begitu paham mengenai proyek pembangunan ini. Hal ini dikarenakan pembangunan JJLS bukan kewenangan dari Pemkab Gunungkidul melainkan dari pemerintah pusat.







Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri disebut Wadiyana sangat mendukyng adanya pembangunan di ruas jalan perbatasan ini. Nantinya selain memudahkan akses masyarakat, kondisi jalan jauh lebih baik dan tidak beresiko atau membahayakan.
Sementara itu, Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Eddy Praptono menambahkan, redesign ini dimaksudkan untuk penyesuaian kondisi daerah dan kendaraan yang biasanya melintas di jalur ini. Saat ini lebar jalan hanya berkisar 17 meter. Jika dibandingkan dengan program JJLS pada umumnya, cukup jauh berbeda dan dianggap kurang lebar.
“Sekitar 30 sampai 40 meter kalau jalan di kawasan lain. Makanya dilakukan perubahan desain dengan pembangunan ulang untuk pelebaran,” kata Eddy Praptono.
Menurut Eddy Praptono, tahun ini ada dua titik pembangunan JJLS di Gunungkidul. Titik pertama pembangunan menghubungkan Jerukwudel-Baran, Karangduwet sepanjang 10,6 kilometer. Anggaran pembangunan di ruas ini mencapai Rp282,4 miliar. Sedangkan ruas kedua pembangunan dilaksanakan di titik Legundi sampai Planjan sepanjang 4,7 kilometer. Adapun pembangunan ruas ini menelan biaya sekitar Rp96,09 miliar.
“Saat ini sejumlah alat berat sudah didatangkan untuk proses pelebaran jalan ini,” bebernya.