Sosial
Dibangunkan Rumah Anyar Oleh TNI, Korban Banjir Klayar Bisa Kembali Tersenyum






Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Senyum mulai mengembang di wajah Wasinah (64) warga Padukuhan Klayar, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar. Janda beranak empat ini sebelumnya sempat khawatir setelah rumah yang ditempatinya selama belasan tahun hancur diterjang banjir pada akhir November 2017 silam. Beruntung bagi Wasinah, derita yang harus dialaminya tersebut mendapatkan perhatian penuh dari jajaran Kodim 0730 Gunungkidul.
Sejak awal tahun 2018, Kodim 0730 Gunungkidul yang bekerja sama dengan Taman Candi Prambanan dan sejumlah badan amal melaksanakan bedah rumah di tanah milik Wasinah.
Dandim 0730 Gunungkidul, Letkol Muhamad Taufik Hanif yang memimpin langsung giat karya bakti mengatakan bahwa pihaknya memprioritaskan pembenahan pasca banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Meski telah berlangsung lebih dari sebulan, namun dampak dari banjir terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Gunungkidul tersebut hingga kini masih terasa. Padukuhan Klayar sendiri yang terletak di tepi Kali Oya merupakan salah satu wilayah yang mengalami dampak terparah dari banjir yang terjadi.
"Salah satu korbannya adalah Wasinah yang rumahnya hancur sehingga kemudian kita bangunkan rumah permanen layak huni," kata Taufik, Minggu (07/01/2018) siang.
Rencananya, rumah berukuran 6×6 meter tersebut bisa dirampungkan pada pekan mendatang. Pihak Kodim sendiri mengerahkan personel dari Koramil 04/Nglipar untuk melaksanakan proses pembangunan. Terkait karya bakti di Padukuhan Klayar ini, Taufik mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang turut membantu proses pembangunan.







Pada hari keempat karya bakti bedah rumah Wasilah sendiri menurut Taufik melibatkan hingga puluhan orang dari personel TNI, Ormas Kokam dan warga sekitar.
"Ada juga tadi datang bantuan material dari Lazismu KOKAM Gunungkidul, sekaligus juga menerjunkan personel," ucap Taufik.
Dengan bantuan yang deras mengalir semacam ini, Dandim meyakini bahwa target penyelesaian proyek yang direncanakan berlangsung selama 10 hari akan terpenuhi. Proses pembangunan sendiri saat ini sudah sampai pemasangan batako dan pengecoran.
"Untuk program bedah rumah Wasilah ini kita anggarkan sebesar 25 juta. Semoga bisa berguna bagi korban banjir dan bisa segera ditempati," katanya.