Connect with us

Pemerintahan

Dinas Uji Coba Penanaman Tanaman Padi di Lahan Kering Agar Dapat Produksi 2 Kali Dalam Setahun

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Potensi bidang pertanian di Kabupaten Gunungkidul terus dimaksimalkan dengan perpaduan teknologi. Kali ini, pemerintah berupaya membuat ladang kering agar bisa memproduksi padi sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, saat ini masih banyak petani yang khawatir jika menanam padi pada lahan kering pada masa tanam kedua. Mereka menurut Raharjo, lantaran kekhawatirannya tersebut masih memilih menanam tanaman palawija.

“Jarang yang mau karena berbagai alasan, takut dimakan burung dan gagal panen,” kata Raharjo, Senin (01/03/2019).

Padahal menurut Raharjo, pemerintah sendiri telah melakukan uji coba. Dalam uji coba tersebut, telah berhasil dilakukan pada lahan seluas 1 hektar. Rencananya pada tahun ini, pihaknya melakukan perluasan dengan melaksanakan uji coba pada lahan seluas sekitar 20 hektar.

Berita Lainnya  Tujuh Ribu Pemudik Sudah Masuk ke Gunungkidul, Wakil Bupati Minta Tak Ada Persekusi

“80 persen benih padi bantuan sudah tertanam. Saat ini kita dorong petani untuk berani menanam padi jenis beras merah. Jika ada kendala pemerintah siap membantu,” ujar dia.

Dipilihnya beras merah menurut Raharjo memiliki banyak keuntungan. Selain harganya mahal, juga dapat membantu pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan.

“Sekarang peminatnya banyak dikenalkan juga vub padi baru inpari 24 beras merah yang pulen dan wangi, harga jual beras merah lebih tinggi dari beras biasa. Dari BPTP akan mendampingi dari awal hingga panen,” terang Raharjo.

Jika ada kesulitan masalah air dilanjutkan Raharjo, akan dicoba dibantu pemecahannya. Beras merah ini memiliki potensi nilai lebih karena bisa digunakan untuk komoditi ekspor pula.

Berita Lainnya  Pembahasan Perda Lolos di Menit Terakhir, Pondok Pesantren Akhirnya Bisa Segera Dibiayai Pemkab

“Jika berhasil yang perlu diperhatikan adalah kemasan beras merah yang baik dan menarik agar memiliki nilai jual lebih. Pengembangan saat ini ada di Semanu, Ponjong dan Patuk. Kita menggunakan metode tetesan minyak, jadi kita mulai di sini dan sekitarnya akan mengikuti,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler