Politik
Dinginkan Suasana Pasca Pemilu, Pemkab Gelar Rekonsiliasi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang menentukan presiden dan wakil rakyat memang berlangsung sangat panas. Tensi politik sangat kental terasa dalam prosesi ini sejak jauh-jauh hari. Bahkan, pasca pencoblosan, suhu politik tak kunjung turun. Pengkotak-kotakan para pendukung khususnya capres yang fanatik masih terlihat jelas baik dalam kehidupan nyata maupun di ranah dunia maya.
Hal ini kemudian menjadi latar belakang Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Kesbangpol untuk mengadakan proses rekonsiliasi. Kegiatan ini dimaksudkan agar calon legislatif, partai politik, tim sukses, hingga masyarakat umum dapat menerima hasil Pemilu 2019 yang digelar pada tanggal 17 April lalu.
Pemerintah sendiri menggagas rekonsiliasi untuk dilakukan lebih cepat agar kondisi daerah tetap kondusif dan tidak ada insiden-insiden yang berkaitan dengan kericuhan atau hal lainnya. Di sisi lain, Pemkab menjadi penggagas rekonsiliasi pertama, pasalnya dari masing-masing partai terpantau belum ada gagasan mengarah pada giat semacam ini.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan, berdasarkan pantauan yang ia lakukan bersama jajaran lain, gelaran pesta demokrasi di Gunungkidul berjalan lancar dan cukup aman. Persaingan yang terjadi di antara para kontestan maupun timses tak sampai menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Secara kondisi, masyarakat maupun peserta pemilu dan tim sukses telah paham dan berpikir dewasa sehingga tidak ada kekhawatiran tersendiri.
“Suhu politik harus tetap dijaga agar semua kondusif. Ini langkah pemkab untuk merekatkan kembali hubungan satu sama lain, proses awal dan tahapan lain telah usai. Maka dari itu kita harus kembali bersama tanpa ada persaingan,” terang Immawan Wahyudi.







Lebih lanjut ia menekankan pada calon legislatif yang lolos di dapil masing-masing dan menduduki kursi anggota dewan untuk menjaga amanah. Sebaliknya, untuk yang masih belum lolos dan tim suksesnya harus dengan legowo menerima kekalahan yang ada. Jangan sampai isu-isu politik yang masih menjadi perbincangan khalayak justru dapat memecah belah kondisi masyarakat dan daerah.
“Jika ada permasalahan jangan sampai membuat kondisi rumit. Biarlah isu yang ada menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh lembaga berwenang, untuk kita semua tidak usah ikut terlibat,” tambahnya.
Immawan juga mengapresiasi kinerja stakeholder yang terlibat, mulai dari KPU, Bawaslu, KPPS, PTPS, keamanan, beberapa petugas lain dan masyarakat dalam mengawasi dan mengawal jalannya pesta demokrasi penentu wakil dan pemimpin rakyat. Tentu tahun 2019 ini ada kerja ekstra di mana pemilihannya bebarengan, waktu dan tenaga pun juga terkuras cukup banyak.
“Ini lebih tepatnya silaturahmi bersama. Biar semua lebih dekat ada ikrar yang dibacakan untuk tetap menjaga kondusifitas daerah dan menjaga suhu politik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, Kesbangpol Gunungkidul, Arkham Mashudi mengatakan, jika kegiatan yang diselenggarakan sebagai wujud syukur atas terselenggaranya Pemilu yang demokratis tanpa adanya permasalahan yang timbul dan membuat gejolak di kalangan petinggi maupun masyarakat umum.
Kemudian juga untuk memupuk kerukunan antar sesama baik dari partai maupun para caleg. Tidak menutup kemungkinan saat berada di medan kampanye sebelumnya ada gesekan-gesekan persaingan yang terjadi. Pihaknya juga mengapresiasi penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu yg telah bekerja keras menyelenggarakan pemilu sesuai dengan prinsip, asas dan ketentuan perundangan yang berlaku.
“Kembali ke kondisi awal. Yang kami tekankan adalah guyup rukun jangan sampai pesta demokrasi lalu justru menimbulkan permasalahan yang dapat memecah belah,” ujar Arkham.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Gunungkidul sebelum pemilu diselenggarakan masuk dalam kategori daerah rawan di DIY. Mulai dari basis massa, persaingan ketat, hingga letak geografis yang berada di daerah perbatasan. Ribuan personil pun diterjunkan untuk proses pengamanan, meski sempat ada sejumlah insiden yang terjadi namun akhirnya dapat terselesaikan sesuai prosedur yang ada.
“Berjalan cukup baik kondisi daerah dan masyarakat tak goyah. Meski pasca pemilu ini ya perlu dipahamkan jangan sampai ada permasalahan yang timbul dan dapat memecah belah,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen