Pendidikan
Dinilai Telah Siap Terapkan Protokol Kesehatan, Dua Pondok Pesantren Besar Diperbolehkan Kembali Beroperasi
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul membuka rencana untuk mempersilahkan santri kembali ke pondok pesantren. Bahkan, belum lama ini Kemenag telah melakukan peninjauan ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) yang ada di Gunungkidul. Tinjauan ini dilakukan untuk melihat kesiapan pengelola pondok dalam menyambut santri dengan protokol kesehatan covid19. Seperti yang diketahui sejak akhir Maret lalu, ribuan santri diliburkan dan dipulangkan lantaran adanya pandemi.
Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Arief Gunadi menyampaikan, saat ini setidaknya ada dua ponpes yang sudah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk berbagai kegiatan dan aktivitas. Keduanya, dikatakan Arief telah siap untuk kembali digunakan nyantri.
“Meski sudah siap menerapkan, kami minta ponpes tetap melakukan pengawasan ketat terhadap para santri,” kata Arief, Jumat (11/07/2020).
Arif menyebut, pengawasan perlu dilakukan agar para santri tidak bebas keluar-masuk dari lingkungan ponpes. Mereka pun diminta sebisa mungkin meminimalisir interaksi dengan orang di luar ponpes.
“Prosedur protokol kesehatan harus diterapkan secara menyeluruh, mulai saat santri beraktivitas hingga waktu istirahat,” jelas dia.
Sementara itu, ia berpesan kepada pengasuh untuk selalu waspada. Hal ini lantaran mengawasi santri selama 24 jam membutuhkan penanganan yang berbeda dan rumit.
“Kami mempersilakan untuk membuka kembali aktifitas pesantren untuk para santri,” jelasnya.
Salah satu Ponpes yang sudah menyiapkan protokol kesehatan covis19 adalah Darul Quran Wal Irsyad, Wonosari. Aryanto Purbo selaku Ketua Yayasan menjelaskan, pihaknya sudah sangat siap menyambut kembali 878 santri yang dipulangkan sejak Maret lalu.
“Sebelum kembali, para santri harus melakukan karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari,” jelas Ary dihubungi beberapa waktu lalu.
Bukti karantina ditunjukkan dengan Surat Keterangan dari wali santri dengan format yang sudah disediakan ponpes. Santri pun juga diwajibkan membawa Surat Keterangan Sehat dari fasilitas kesehatan setempat.
Saat kembali ke ponpes, santri diwajibkan membawa peralatan kebersihan, makan, minum, hingga perlengkapan ibadah pribadi. Begitu juga dengan masker, handuk kecil, hingga hand sanitizer.
Senada dengan Darul Quran, Pondok Pesantren Al Mujahidin pun juga telah bersiap untuk menyambut santri. Pengasuh pondok putri Al Mujahidin, Eko Tuanto mamaparkan, saat ini pihaknya telah menyediakan lokasi untuk cuci tangan.
“Rencananya Agustus para santri sudah diperbolehkan kembali ke pondok,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Pendidikan5 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya