Pemerintahan
Dinkes Gunungkidul Akui Pantauan Medis Terhadap Pasien Isoman Belum Optimal






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hampir sebulan terakhir ini, penambahan kasus covid19 di Gunungkidul terus melonjak. Ratusan orang perharinya dinyatakan positif mengidap penyakit yang menjadi pandemi di seluruh dunia ini. Di Gunungkidul sendiri, dari ribuan kasus aktif yang terjadi, sebagian besar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kapasitas ruang perawatan di fasilitas kesehatan di Gunungkidul sendiri memang sangat terbatas.
Sementara itu, di tengah lonjakan kasus aktif ini, korban jiwa terus berjatuhan. Dalam seminggu terakhir ini, belasan orang setiap harinya meninggal dunia. Saat ini, tak jarang pasien meninggal dunia saat sedang melaksanakan isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengaku, pihaknya saat ini mencatat ada ribuan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri. Hingaa saat ini tercatat pasien covid19 dalam perawatan mencapai 3.169 kasus. Dari jumlah itu, sebagian besar pasien positif melaksanakan isolasi mandiri.
“Sebagian besar memang menjalani isolasi mandiri, hanya ratusan saja yang menjalani perawatan di rumah sakit,” terang Dewi, Kamis (15/07/2021) siang.
Pasien covid19 yang menjalani isolasi mandiri ini tengah menjadi perhatian pihaknya. Ia tak menampik bahwa saat ini, ada cukup banyak pasien isolasi mandiri yang kemudian meninggal dunia. Dewi mengungkapkan, pihaknya akan lebih meningkatkan pemantauan terhadap pasien-pasien isolasi mandiri ini. Petugas medis di tiap-tiap Puskesmas di Gunungkidul diperintahkan lebih mengintensifkan pantauan.







“Kami akan meningkatkan pengawasan kepada pasien yang sedang isoman, petugas medis yang ada sudah disiapkan,” ucapnya.
Dijelaskannya, berkaitan dengan hal ini, Puskesmas memang memiliki peran yang sangat penting dalam pemantauan pasien covid19. Puskesmas tidak hanya menyediakan petugas medis yang memantau kesehatan pasien secara rutin, namun juga meliputi kebutuhan medis pasien yang menjalani isoman. Ia mencontohkan ketika pasien sedang membutuhkan oksigen.
Namun demikian, ia mengakui bahwa selama pemantauan terhadap pasien covid19 yang isoman belum berjalan optimal. Hal ini menurutnya lantaran ada berbagai kendala. Seperti komunikasi antara pasien isoman dengan petugas medis yang kadang terkendala. Selain itu juga beban kerja para petugas medis di Puskesmas yang sangat banyak. Selain penanganan pelayanan kesehatan umum dan pasien covid, petugas Puskesmas sendiri juga disibukkan dengan penggencaran program vaksinasi di wilayah. Sebagai solusinya, Dewi berharap pasien isoman rajin mengkomunikasikan keadaannya terhadap petugas medis jika membutuhkan penanganan cepat.
“Kami harapkan pasien isoman turut aktif dalam melaporkan kondisinya kepada fasilitas kesehatan terdekat. Komunikasi bisa melalui daring,” sambungnya. (Roni)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks