fbpx
Connect with us

Sosial

Warga Jeruksari Keluhkan Lalu Lalang Mobil Ambulance Jenazah di Jalan Kampung

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Warga Padukuhan Jeruksari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari memprotes lalu lalang ambulance yang membawa jenazah dari ruang jenazah RSUD Wonosari. Semakin seringnya mobil ambulance melalui jalur kecil di kawasan tersebut membuat warga setempat resah. Sebab tak jarang ambulance yang melintas di jalanan kampung ini juga membunyikan sirine sehingga warga sering kali was-was di tengah kondisi seperti ini berkembang.

Salah seorang tokoh masyarakat RT 10, Padukuhan Jeruksari, Suyatno mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir, mobil ambulace yang keluar masuk melalui pintu belakang dari ruang jenazah RSUD Wonosari memang cukup banyak. Tak kenal waktu, sopir ambulance juga seringkali membunyikan sirine. Hal ini membuat masyarakat setempat merasa ketakutan dan ada dampak sosial yang dirasakan.

“Tentu ada rasa was-was ya saat kondisi seperti ini (pandemic). Kadang saat tengah malam begitu kami gragapan mendengar suara sirine,” ucap Suyatno, Kamis (15/07/2021) siang.

Ia mencontohkan, beberapa hari lalu ada sebuah mobil ambulance yang membawa jenazah covid pada malam hari. Saat itu, sirine dibunyikan dan sudah masuk jalan perkampungan. Seharusnya mobil ambulance tersebut masuk ke kawasan RSUD dengan berbelok ke kanan, namun mobil justru berbelok ke kiri dan masuk pekarangan warga.

“Kami meminta agar akses keluar masuk ambulan dipindah, yang semula melewati pintu belakang harapannya bisa lewat depan. Semua harus dipikirkan dampak sosial dan kemasyarakatannya pun juga harus matang,” sambungnya.

Selain mengeluhkan sirine ambulance, warga juga mewanti-wanti berkaitan dengan rencana RSUD Wonosari yang akan membangun gedung untuk persalinan. Warga di PAdukuhan Jeruksari khususnya RT 10,11, 12, dan 13 merasa keberatan jika nantinya dalam proses penggarapan gedung tersebut kendaraan material, alat berat dan lainnya keluar masuk melalui pintu belakang. Ia memaparkan bahwa jalur tersebut sangat sempit dan rawan rusak jika dilewati kendaraan dengan tonase besar.

Berita Lainnya  TMMD Rampung, Warga Prengguk Kini Punya Jembatan dan Jalan Anyar

“Kami sepakat jika RSUD akan melakukan pembangunan gedung atau ruang bersalin itu. Tapi harus ada alternatif yang diterapkan, alat berat, kendaraan material jangan lewat belakang, dampaknya banyak,” tutur Suyatno.

Ia mengatakan jika selama ini dampak lingkungan dan sosial seringkali diabaikan. Jika ada proyek pembangunan dan kendaraan atau alat berat melintas di jalan ini berdampak pada kerusakan jalan. Sementara dari pihak rekanan dan RSUD seringkali tindak turut dalam pembenahan jalan tersebut.

“Kerusakan jalan sering kali warga yang membenahi. Kami hanya minta nanti kalau proyek berjalan semua lalu lalang kendaraan yang kaitannya dengan pembangunan tidak lewat jalan kampung, dibuatkan jalan lewat depan atau alternatif lainnya,” jelas dia.

Menanggapi keluhan warga, Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistyowati mengaku bahwa pihaknya telah melaksanakan koordinasi internal. Hasilnya, permintaan warga ini akan mendapatkan tindak lanjut pemindahan jalur mobil ambulance ke ruang jenazah akan dialihkan dari depan. Namun begitu, pihaknya meminta waktu kepada masyarakat untuk menyiapkan sarana maupun prasarana.

Berita Lainnya  Kisah Herjuno Yang Gagal Naik Pangkat Lantaran Jadi Korban Jatuhnya Lion Air

“Sudah kita koordinasikan dan rencananya tidak lagi lewat belakang,” beber Heru.

Untuk merubah jalur mobil ambulance ini, pihak RSUD Wonosari memang perlu membangun sejumlah fasilitas. Diantaranya adalah pembuatan jalur yang menghubungkan ruang jenazah dengan selasar yang ada di bagian depan.

“Secepatnya akan kita selesaikan,” imbuhnya.

Sementara berkaitan dengan akses alat berat untuk proyek pembangunan Ruang Bersalin RSUD Wonosari, ia mengaku tengah mencari solusi alternatif agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Adapun ruang bersalin yang akan dibangun oleh pihak RSUD ini memanfaatkan anggaran Dana Alokasi Khusus sebesar 9 miliar rupiah.

“Akan kami komunikasikan lagi. Berkaitan dengan pembangunan ruang bersalin ini sangat diperlukan sebab selama ini ruangan yang kami miliki masih kecil,” imbuh dia.

Rencananya jika sudah ada kesepakatan bersama maka akan segera ditindak lanjuti untuk pembanguan. Diperkirakan untuk pembangunan gedung 2 lantai ini akan selesai pada pertengahan Desember mendatang.

Berita Lainnya  Puluhan Kasus Hingga Maret ini, Peredaran Narkoba di Gunungkidul Makin Marak

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler