Sosial
Dinyatakan Lulus 100%, Nilai Siswa SMA di Gunungkidul Terendah se-DIY






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Setelah selama beberapa waktu menjalani hari dengan penuh rasa was-was, hari Kamis (03/05/2018) ini menjadi luapan rasa syukur bagi para pelajar di tingkat SMA, SMK serta MA di Gunungkidul. Pasalnya di hari pengumuman ini, dari 75 sekolah yang ada semuanya dinyatakan lulus 100 persen. Namun meski demikian, sedikit catatan bagi para pemangku kebijakan di bidang pendidikan, walaupun lulus seluruhnya, akan tetapi secara peringkat, Gunungkidul masih berada di peringkat buncit, khususnya di tingkat SMA jurusan IPA dan IPS.
Diungkapkan oleh Kasi Layanan Pendidikan Baldik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Dra. Indah Parmanawati MPd, dari hasil yang ia peroleh, seluruh siswa tingkat SMA, SMK dan MA yang ada di Gunungkidul dinyatakan lulus seluruhnya. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri baik bagi pemerintah, siswa maupun sekolah.
"Ada 22 SMA Negeri dan swasta, 7 MA dan 46 SMK Negeri dan swasta di Gunungkidul, semua siswanya dinyatakan lulus," kata Indah kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Kamis siang.
Kelulusan tahun ini dipaparkan Indah sangat baik. Pasalnya, selain mencatatkan tingkat kelulusan 100%, sejumlah sekolah di Gunungkidul juga mampu bersaing dengan sekolah lain dari luar daerah. Bahkan pada jurusan Bahasa Indonesia, Gunungkidul menempati peringkat pertama di tingkat provinsi mengalahkan MAN 1 Yogyakarta dan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Namun demikian untuk tingkat SMA jurusan IPA dan IPS, Gunungkidul secara rerata masih tetap berada di peringkat 5.
"Saat ini baru ada satu sekolah yang ada jurusan Bahasa Indonesia yakni di SMA 2 Wonosari. Untuk SMK kita berada di peringkat 4 DIY," imbuh dia.







Ketika disinggung mengenai nilai tertinggi dan terendah, Indah mengaku belum bisa berbicara banyak. Sebab, pihaknya belum melihat keseluruhan nilai.
"Datanya baru saja dari Provinsi kita belum lihat sedalam itu," imbuh dia.
Dengan kelulusan 100 % ini, pihaknya berharap kepada para siswa agar tidak terlalu berlebihan dalam melakukan perayaan. Siswa dituntut agar dapat merayakan kelulusan dengan menggelar bakti sosial ataupun kegiatan positif lainnya.