fbpx
Connect with us

Politik

Dipicu Tuduhan Politik Uang, Timses 03 dan 04 Nyaris Bentrok

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dua kelompok timses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul berseteru pada Rabu (09/12/2020) dinihari tadi. Beruntung meski sempat berlangsung panas, tak sempat terjadi bentrok diantara kedua kelompok tersebut. Adapun perseteruan ini dipicu oleh adanya dugaan money politik yang dilakukan oleh salah seorang anggota tim pemenangan.

Permasalahan ini kemudian berujung pada pelaporan ke pihak kepolisian oleh tim pemenangan 03 kepada sejumlah anggota tim pemenangan 04. Pada Rabu dinihari hingga subuh tadi, Mapolres Gunungkidul sempat disesaki dengan massa timses 03 yang mengawal proses pelaporan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pidjar.com, kejadian ini bermula pada Selasa (08/12/2020) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Tim pemenangan Paslon nomor tiga yang diketahui bernama Dnr (48) warga Padukuhan Wukirsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari diamankan oleh sejumlah anggota tim dari 04. Penangkapan sendiri disinyalir karena adanya dugaan praktek politik uang yang dituduhkan oleh anggota tim 04 kepada Dnr.

Berita Lainnya  Kapal Terhempas Gelombang, 2 Nelayan Terombang-ambing di Lautan

Penangkapan dilakukan oleh Ketua Tim Pemenangan pasangan calon nomor empat Kapanewon Wonosari yang diketahui bernama Mar yang juga merupakan warga Baleharjo. Dnr lalu dibawa ke rumah Wakil Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor empat yang terletak di Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari.

Situasi sendiri semakin panas manakala anggota Tim Pemenangan 03 yang tak terima dengan diamankannya Dnr lantas berusaha untuk menjemput yang bersangkutan. Sejumlah anggota Satgas dikerahkan dalam upaya penjemputan itu. Tak berselang lama setelah proses penjemputan ini, Dnr akhirnya berhasil dibawa pulang.

Aksi sepihak yang dilakukan oleh tim 04 ini membuat berang Ketua DPC PDI Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Bahkan malam itu juga, Endah memilih untuk menempuh jalur hukum atas hal tersebut. Ia melaporkan peristiwa yang dialami oleh Dnr ke Mapolres Gunungkidul.

“Kita laporkan mengenai perbuatan tidak menyenangkan, dugaan penculikan dan intimidasi, serta perampasan, yang dialami saudara Dnr,” papar Endah, Rabu siang.

Penjemputan sendiri dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan perihal adanya salah seorang anggota tim pemenangan yang menghilang. Anggota itu sempat menelfon pimpinan Anak Cabang Kapanewon Wonosari bahwa tengah dibawa ke salah satu rumah untuk diinterogerasi.

Berita Lainnya  Terluka Saat Padamkan Kebakaran di Dapurnya, Suwarni Dilarikan ke Klinik

“Yang bersangkutan sempat telfon bahwa sedang dibawa ke rumah tersebut. Belum selesai berbicara, HP sudah dirampas. Kami coba menghubungi sudah tidak bisa lagi,” ucap dia.

Lantaran tak kunjung ada kabar, pihaknya lantas melakukan pencarian. Sempat menuju ke rumah Dnr, tapi yang bersangkutan hingga tengah malam belum pulang. Upaya dilanjutkan dengan menjemput ke rumah salah seorang anggota tim pemenangan dari 04.

“Ini semua sudah kami laporkan dan biar kepolisian yang menangani. Kami sangat menyayangkan tindakan ini. Tentu menodai demokrasi dan kebebasan untuk berdemokrasi,” tukas Endah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Danang Ardianta mengaku bahwa rumahnya  hanya sekedar digunakan untuk pertemuan dengan melibatkan tokoh GP Ansor, Banser dan Panwascam atas dugaan politik uang yang terjadi. Pelibatan GP Ansor dan Banser sendiri lantaran Dnr sempat mengaku sebagai anggota Banser.

Berita Lainnya  Verifikasi Faktual KPU Telah Selesai Dilakukan, Calon Pasangan Independen Menanti Hasil

Perihal peristiwa penangkapan Dnr, Danang menjelaskan bahwa dirinya tak terlalu mengetahui betul kronologi penangkapan.

“Rumah saya hanya digunakan untuk mediasi saja,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi perihal pelaporan ke Polres Gunungkidul atas insiden ini, ia mengaku belum tahu. Ia menyerahkan sepenuhnya mengenai pelaporan ini kepada aparat kepolisian.

“Jika ada tuduhan intimidasi, perampasan dan penculikan jtu biar pihak kepolisian yang menentukan. Intimidasi itu yang seperti apa, perampasan itu yang seperti apa dan penculikan itu seperti apa,” tandas Danang.

Terpisah, Ketua Banser Gunungkidul, Gus Luthfi Kharis memilih irit berkomentar atas polemik yang terjadi pada tengah malam tadi. Ia hanya membenarkan bahwa Dnr merupakan anggota Banser.

“Semalam cuma negosiasi bagaimana baiknya ,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler