Sosial
Diterpa Pandemi dan Anthraks, Penjualan Hewan Kurban Anjlok
Playen,(pidjar.com)–Penjualan hewan kurban di masa pandemi ini mengalami penurunan. Terlebih, belum lama ini Bumi Handayani juga tengah diterpa virus anthraks.
Salah satu penjual, Sisworejo mengatakan, permintaan dari luar daerah bahkan sama sekali tidak ada. Kondisi ini cukup memprihatinkan.
“Penurunannya sekitar 70 persen dibandingkan tahun lalu, berbeda sekali,” jelas Siswo saat ditemui di Pasar Sapi Siyonoharjo, Rabu (23/07/2020).
Ia mencontohkan, pada tahun sebelumnya ia mampu menjual sampai 4 ekor. Namun kali ini yang terjual lebih sedikit. Persediaan yang ia siapkan padahal tidak berubah, tetap 5 sampai 6 ekor kambing.
Secara harga, Siswo mengungkapkan kambing yang dijual mulai dari harga Rp 2 juta hingga 3 juta. Menurutnya, tidak ada penurunan signifikan pada harga hewan kurban tahun ini.
“Ya kondisi seperti ini kan karena dampak pandemi covid19, ekonomi jadi lesu sehingga pembelinya juga sedikit,” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Fitri Cahyanto, penjual kambing asal Ponjong. Berdasarkan pengamatannya sejauh ini, pembeli saat ini lebih selektif dalam membeli hewan kurban.
Selain karena dampak pandemi covid19 sebelumnya Gunungkidul juga terdampak kasus antraks pada hewan ternak. Untuk itu pengaruhnya sangat signifikan.
“Pembeli yang mau berkurban sapi misalnya, tahun ini jadi kambing. Ada juga yang ingin beli kambing, tapi akhirnya ditunda jadi tahun depan,” ujar Fitri.
Fitri menyediakan sejumlah ekor kambing jantan dan betina untuk dijual pada Idul Adha kali ini. Kambing jantan dihargai sekitar Rp 2,5 juta, sedangkan yang betina dihargai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta jika kondisinya baik.
Menurutnya, harga hewan kurban jelang Idul Adha ini mulai meningkat dibanding awal bulan lalu. Namun, Yanto mengatakan harganya saat ini tidak setinggi tahun lalu.
“Sekarang ini bisa balik ongkos saja sudah sangat bersyukur,” jelas dia.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan pidjar.com Senin pagi tadi kerumunan terjadi di Pasar Hewan Siyonoharjo. Hal ini lantaran banyaknya pedagang yang hendak menjual hewan kurban. Baik pedagang maupun pengunjung pun mengakui bahwa tidak bisa menghindari kerumunan.
“Orang kalau mau beli hewan biasanya dilihat dulu biar puas, apalagi satu pedagang bisa membawa banyak hewan, ini yang membuat penuh,” ujar Fitri.
Sementara itu Kepala Bidang Pasar, Ari Setyawan mengatakan, pihaknya telah memberikan fasilitas seperti tempat cuci tangan. Ia memastikan setiap pintu masuk terdapat keran dan pengunjung diwajibkan menggunakan masker.
“Harapannya ya mereka bisa antisipasi sendiri,” tutupnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini