Connect with us

Sosial

Divonis Polio Sejak Balita, Gadis 18 Tahun Ini Hanya Memiliki Bobot 15 Kilogram

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ambar Rahayu Ningsih anak pertama dari pasangan Nuvianto (30) dan Susiyati (35) warga Padukuhan Guyangan (02/04), Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari hanya bisa terkulai tak berdaya di atas tempat tidur. Gadis berusia 18 tahun itu divonis mengidap penyakit polio sejak masih balita. Keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan ditengarai menjadi tersendatnya proses pengobatan.

Saat ini gadis dengan berat badan 15 kilogram itu hanya bisa terbaring di tempat tidur. Kendati sudah berusia remaja, Ambar tak bisa beraktivitas selayaknya remaja pada umumnya. Ia tak mampu menggerakan badannya, kakinya kaku, bahkan ia juga tidak mampu berbicara pun. Terkadang ia hanya bisa tertawa, ataupun menangis.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (19/12/2020), Susiyanti bercerita, tahun 2002 lalu, ekonomi keluarganya cukup memprihatinkan. Sedangkan, bayi dalam kandungannya sudah hampir lahir. Suaminya, Nuvian mencari dukun bayi yang tak jauh dari rumahnya.

Berita Lainnya  Gaya Hidup Mewah Sang Germo Prostitusi Online

Ia tak menyangka, ternyata ada dua bayi keluar dari rahimnya. Keduanya berjenis kelamin perempuan. Namun, sayangnya kembaran Ambar begitu lahir langsung meninggal. Kala itu almarhum memiliki berat badan 1,6 kilogram. Sedangkan Ambar sendiri hanya memiliki berat 1,3 kilogram.

“Kami kan kemudian membawa si Ambar bayi ini ke RSUD Wonosari, untuk disinar. Setelah sepuluh hari saya sudah gak kuat bayar, sudah habis sekitar Rp 2,5 juta,” papar ibu tiga anak ini.

Susi dan Nuvi lantas memaksa untuk membawa Ambar pulang, kendati berat badan Ambar masih belum normal. Ia dan suami menyiasatinya dengan menjemur Ambar di bawah sinar matahari jika pagi. Kemudian jika berada di dalam rumah, ia buatkan sinar dari lampu.

“Sampai usia tujuh bulan, perkembangannya tidak masalah bisa tengkurap,” kata Susi.

Namun, memasuki usia delapan bulan, saat itu Ambar tengah tengkurap. Namun secara tiba-tiba badannya kaku, tak bisa kembali.

Berita Lainnya  Proses Vaksinasi Hampir Diselesaikan, Hewan Ternak Gunungkidul Dipastikan Aman Dijual Saat Idul Adha

“Saya bawa ke RSUD Wonosari, ternyata divonis polio. Kami harus terapi tapi tidak ada perkembangan, saya dengar ada salah satu dokter di RSUP dr. Sardjito yang buka layanan terapi di Karangmojo, saya terapikan,” ulas Susi.

Hingga usia lima tahun, Ambar mengikuti terapi. Ada perkembangan tapi tak begitu signifikan. Misalnya saja, Ambar hanya bisa garuk-garuk badan.

“Akhirnya kami putus asa sampai sekarang ndak terapi, ya gimana mau makan aja susah. Terapi ini agak mahal sekali terapi per Minggu sekitar Rp 160 ribu,” kata Susi.

Sementara Nuvian mengatakan, setiap harinya ia bekerja sebagai buruh serabutan. Misalnya saja ada yang meminta tolong bantuan membenarkan genting, atau hanya sekedar memanen jagung.

“Kadang ikut proyek, tapi karena corona sudah jarang sekali, adik ambar kelas 6 SD satunya usia dua tahun, memang saat ini yang menjadi prioritas kami bisa bertahan,” jelas Nuvi.

Dikatakan Nuvi, setiap harinya, Ambar cukup nrimo dalam hal makan. Apapun lauknya, dengan telaten Susi menyuapi Ambar.

Berita Lainnya  Wacana New Normal Untuk Pariwisata, PHRI Minta Pemerintah Libatkan Pelaku Wisata

“Yang pokok ya susu sama pampers. Pampers ini yang bikin saya sama istri kadang nangis, sehari ganti dua kali, sedangkan kalau gak saya kasih pampers ga tega rasanya,” ucap dia.

Namun pasangan tersebut bersyukur, kendati tak bisa beraktivitas putri pertamanya tersebut memiliki feeling kuat. Seandainya saja jika di malam hari, keluarga Susiyanti hendak mendapatkan rejeki. Sang anak akan banyak tertawa, pun dengan sebaliknya. Jika kedua orang tuanya kesusahan, Ambar akan banyak menangis.

“Bahkan sering gak bisa tidur, saya kadang ya bingung mau bagaimana,” timpal Susi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler