Sosial
Dapat Weling Soal Budaya dari Cucu Sri Sultan HB VIII, Sunaryanta Akan Kolaborasikan Budaya dengan Wisata














Nglipar,(pidjar.com)–Sekilas memang tidak ada yang berbeda di kediaman Bupati terpilih, Sunaryanta. Tenda kursi serta jamuan makan tersedia untuk para tamu yang silih berganti memberikan ucapan selamat. Pun pada Jumat (18/12/2020) pagi tadi, suasana terlihat agak berbeda kala Cucu HB VIII, RM. Kukuh Hertriasning atau Ndoro Aning berkunjung ke Kwarasan, Kedungkeris, Nglipar.
Selain mengucapkan selamat, Ndoro Aning berharap adanya perubahan ke arah lebih baik di pundak bupati baru. Gunungkidul dengan segala potensinya itu diyakini akan meroket semakin dikenal masyarakat luas.
“Harapan saya, di pundaknya Bupati baru bisa memberikan satu perubahan, dengan adanya potensi Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, serta sumber daya budaya, sejarah,” kata Ndoro Aning.
Lebih lanjut dikatakan, potensi yang luar biasa tersebut diharapkan dapat dikelola dengan baik. Sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat di Bumi Handayani.



Ia mengambil contoh, saat ini Gunungkidul memiliki tradisi yang hampir setiap tahun digelar oleh ribuan padukuhan. Hal itu jika dikemas dengan baik dan terus dilestarikan maka akan menjadi peluang untuk kemakmuran masyatakat
“Pemberdayaan masyarakat, bisa menjadi satu sinergi dengan kegiatan lainnya untuk dijadikan produk daya tarik wisata. Saya juga berdoa agar Bupati, Wakil Bupati terpilih (Sunaryanta-Heri Susanto) senantiasa diberi kesehatan, keteguhan dan kekuatan,” ucapnya.
Sementara itu, Sunaryanta menanggapi dengan sejumlah konsep yang telah ia siapkan. Salah satunya ialah mengembangkan adat tradisi yang telah dilestarikan selama ini. Bahkan jika dikemas dengan konsep yang jelas dan tertata maka akan menimbulkan dampak pada bergeliatnya ekonomi masyarakat.
“Ada akulturasi semacam itu, pengembangan budaya seni, berkembang dan kedepan menghasilkan untuk masyarakat,” ucap Sunaryanta.
Saat ini pengembangan seni budaya yang ada belum maksimal dirasakan oleh masyarakat dampaknya. Ia mencontohkan adanya gamelan yang dibagikan di masyarakat, saat ini penggunaannya belum maksimal, hanya sekedar digunakan latihan atau ada juga yang justru tidak digunakan.
“Kedepan dikonsep memiliki nilai jual ada latihan, sehingga dapat dikonsumsi menarik wisatawan. Dampaknya nanti dirasakan masyarakat, karena mengambil dari orang-orang hingga tingkat padukuhan,” ujarnya.
Dirinya menyebut, salah satu konsep dibidang kesenian ialah Gongso Agung Mataram. Dimana itu merupakan wadah untuk mengkolaborasikan semua seni musik tradisional, mewadahi para seniman. Nantinya pasar Internasional pun diharapkannya dapat tergaet juga dengan daya tarik itu.
“Jadi budaya yang digelar itu nanti dapat dinikmati wisatawan. Wisatawan datang ke desa melihat pertunjukan atau tradisi yang ada. Dengan demikian nantinya akan memberikan dampak positif, utamanya bergeraknya ekonomi masyarakat yang selama ini belum terdampak perkembangan pariwisata,” pungkas dia.














-
Info Ringan3 minggu ago
Tujuh Bahan Alami sebagai Pencerah Leher
-
Info Ringan3 minggu ago
Enam Tanaman Pakis Cantik untuk Taman
-
Info Ringan2 hari ago
Tujuh Fakta Baik Buah Naga Merah
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Drama Korea dengan Genre Supernatural
-
Info Ringan7 hari ago
Delapan Manfaat Kandungan AHA dalam Skincare
-
Info Ringan3 minggu ago
Tips Mengatasi Komedo Area Kulit Wajah
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Tips Mengobati Penyakit Asma
-
Info Ringan3 minggu ago
Enam Penyebab Nyeri pada Kepala
-
Info Ringan3 hari ago
Tujuh Jenis Sup Khas Indonesia
-
Info Ringan2 minggu ago
Empat Alat Kecantikan yang Tidak Seharusnya Dipakai Bergantian
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Manfaat Daun Mint
-
Info Ringan2 hari ago
Enam Tips Merawat Kulit Wajah Berminyak