Pemerintahan
Dua Siswa Dinyatakan Tak Lulus , Gunungkidul Kembali Tempati Peringkat Terbawah Hasil UN SMP
Wonosari,(pidjar.com)–Tak seperti pada kelulusan SMA yang telah diumumkan beberapa waktu lalu di mana tingkat kelulusan mencapai 100%, untuk kelulusan SMP di Gunungkidul hanya mencapai 99,97%. Dari hampir 10.000 pelajar SMP, ada 2 orang yang tidak bisa lulus lantaran nilai Ujian Nasional (UN) tidak mencapai batas minimum kelulusan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Gunungkidul masih menduduki peringkat buncit di DIY terkait nilai UN.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Kisworo mengatakan, mengenai kelulusan pelajar SMP di Gunungkidul sudah diumumkan pada Senin (28/05/2018) siang tadi. Dari 9838 siswa-siswi di wilayahnya, ada dua orang saja yang tidak lulus. Jadi persentase kelulusan tahun ini untuk tingkat SMP 99,97 persen dengan nilai rata-rata kelulusan naik 0,65 persen.
"Dua pelajar yang tidak lulus dari SMP 4 di Playen," kata Kisworo, Senin siang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rosyid menambahkan bahwa saat ini, hasil UN bukan penentu kelulusan. Saat ini sekolah juga memiliki kewenangan untuk menentukan kelulusan siswanya. Sekolah menentukan sejumlah parameter yang harus dipenuhi siswa agar nantinya bisa dinyatakan lulus.
“Kebijakan sekolah tidak meluluskan anak didik karena sejumlah pertimbangan standarisasi kelulusan yang diterapkan," kata Bahron.
Dipaparkan Bahron, pada tahun ini, dibandingkan dengan daerah lainnya, Gunungkidul masih menduduki peringkat terbawah. Meski demikian, untuk nilai rata-rata kelulusan tahun ini mengalami kenaikan 0,65% dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.
Masih adanya Gunungkidul di peringkat buncit ini menjadi salah satu evaluasi penting bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul bersama seluruh stakeholder pendidikan termasuk para orang tua siswa. Ia mengingatkan bahwa dalam mengembangkan pendidikan, memang sangat diperlukan peran besar dari para orang tua.
Menurut Bahron, dalam upaya peningkatan kualitas nilai UN, diperlukan kerjasama dan dukungan dari orang tua. Dukungan tidak semata-mata biaya, namun bagaimana agar peserta didik di rumah bisa belajar dengan faslitas cukupi sehingga semangat belajar menjadi lebih baik.
“Saya meyakini, untuk kelengkapan pendidikan sendiri dilihat dari disi parameter riil terakreditasi sekolah, kita tidak ada yang terlalu bermasalah,” terangnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini