Uncategorized
Ekosistem Lebih Terjaga, Dinas : Masyarakat Semakin Sadar
Wonosari,(pidjar.com)–Kebijakan pelestarian lingkungan terus diedukasikan ke masyarakat. Salah satu yang paling disarankan adalah larangan aturan penembakan satwa di alam bebas. Di Gunungkidul sendiri, seiring dengan pengetuhan masyarakat yang semakin luas dan edukasi tentang Undang-Undang Perlindungan Satwa yang di berikan, kegiatan penembakan satwa berangsur berkurang dan jarang ditemukan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Aris Suryanto mengatakan aktifitas penembakan satwa liar sudah tidak terlalu banyak. Masyarakat mulai paham mengenai undang-undang yang berlaku. Meski di Gunungkidul belum ada perda tersendiri namun aktifitas semacam itu sudah sangat jarang ditemui.
“Sudah berkurang kegiatan semacam itu (penembakan) laporan dari kalurahan berdasarkan pemantauan atau laporan masyarakat juga minim,” kata Aris Suryanto.
Adapun untuk terus menekan aktifitas semacam itu sebenarnya Kalurahan memiliki wewenang dapat menerbitkan kebijakan pelarangan. Sudah ada beberapa wilayah yang melakukan konsultasi dengan DLH namun demikian, penerapannya di lapangan bagaimana belum terpantau.
“Meski liar tapi tetap harus dilindungi dari kegiatan yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah Kalurahan juga didorong untuk aktif melakukan pemantauan,” papar dia.
Sebagai contohnya, waktu itu di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan banyak orang mencari burung dengan cara menembak. Kemudian DLH dan pemerintah kalurahan menginisiasi, lokasi tersebut dijadikan sebagai perlindungan satwa untuk mengurangi kegiatan semacam itu.
“Kita lepas liar kan beberapa burung langka dan satwa lain. Masyarakat diedukais oleh pemerintah kalurahan, hasilnya sekarang sudah jauh berkurang,”sambung dia.
Di sisi lain, masyarakat juga mulai aktif ikut dalam pengawasan. Dimana jika mereka mendapati adanya aktifitas penembakan langsung ditegur. Ia berharap kegiatan semacam ini kedepan sudah tidak ada lagi, sehingga kelestarian alam, lingkungan serta populasi hewan dapat terjaga.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pj Lurah Pampang, Subandi. Saat ini kegiatan penembakan satwa liar khususnya burung di wilayahnya sudah 0 atau tidak ada. Hal tersebut brdasarkan kesadaran masyarakat yang meningkat dan adanya pelepas liaran burung langka di Pampang, sehingga masyarakat ada ketakutan tersendiri.
“Populasi burung Pampang justru sangat banyak sekali sekarang ini,” Subandi.
Edukasi sendiri dulu memang diberikan. Seiring berjalannya waktu masyarakat sudah paham dengan sendirinya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini