Uncategorized
Fenomena Kulminasi Sebabkan Cuaca Panas di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar.com)– Tidak sedikit masyarakat Gunungkidul yang mengeluhkan cuaca sejak beberapa hari terakhir yang sangat panas dan tidak seperti biasanya. Hawa panas ini dirasakan sejak beberapa hari terakhir mulai pagi hingga malam hari.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, suhu panas ini terjadi lantaran sejak beberapa hari lalu dikarenakan terjadinya fenomena Kulminasi. Yang artinya adalah adanya sebuah fenomena matahari yang tepat berada di beberapa posisi tertinggi di langit atau tegak lurus dengan lintang pengamat.
Kondisi panas ini dimungkinkan akan terjadi hingga akhir bulan Oktober mendatang. Di mana pada siang hingga malam suhu terasa panas, bahkan saat jam 11.00 sampai 13.00 suhu panas akan mencapai puncaknya sekitar 36,9 derajat celcius bahkan lebih.
“Suhu udara naik sampai di 36,9 derajat celcius sedangkan kelembaban udara rendah. Di siang hari terjadi fenomena hari tanpa bayangan,” kata Reni Kreningtyas, Minggu (13/10/2024).
Reni menghimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki aktifitas terlalu banyak di luar rumah alangkah baiknya menggunakan pelindung surya untuk mengurangi sengatan matahari. Kemudian membawa membawa bekal minum bagi yang beraktifitas di luar ruangan untuk menghindari dehidrasi. Suhu panas dan gerah seperti ini memang cukup banyak membuat keringat keluar.







Selain itu menggunakan topi atau payung untuk melindung kepala dan kacamata hitam agar melindungi mata. Untuk petani, pihaknya menghimbau agar menyesuaikan pola tanam karena pertengahan oktober ini sudah memasuki musim penghujan.
“Pertengahan Oktober sudah masuk masa peralihan,”imbuhnya.
“Untuk informasi akan kami update terus. Masyarakat bisa melihat di situs dan media sosial milik BMKG,” tambah dia.
Sementara itu, salah seorang warga, Yuni mengatakan beberapa hari terakhir memang cuaca saat siang hari terasa begitu panas sampai dengan malam hari. Ia bahkan sampai harus beberapa kali mandi dalam sehari untuk mensiasati gerahnya cuaca.
“Panas sekali. Sudah sore saja juga masih terang dan panas begitu pula malam hari juga panas,” kata Yuni.