fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Festival Cokelat Nglanggeran, Ajang Pamer Keberhasilan Garap Lahan Karst

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian, peternakan dan hortikultura. Salah satu produk unggulan dari sektor hortikultura yang telah dikenal oleh masyarakat lokal sampai luar negeri yakni sentra tanaman dan olahan kakao atau coklat. Kalurahan Nglanggeran dan wilayah Kapanewon Patuk merupakan sentra coklat.

komoditas kakao Gunungkidul menjadi unggulan karena kualitasnya yang baik dan juga hasil panen juga banyak. Selain itu, untuk olahan produk ini pun juga lebih bervariasi sehingga ada banyak pilihan dalam pengolahannya. Sudah diakui khalayak apabila coklat dari Kapanewon Patuk memiliki cita rasa yang khas dan mampu bersaing di pasar internasional.

Untuk semakin melejitkan nama produk lokal Gunungkidul tersebut, pemerintah menggelar Festival Coklat Nglanggeran 2024 kembali digelar dengan tema “Coklat Lokal Berdaya Saing Global”.

Berita Lainnya  Ratusan RTLH Terima Bantuan Hingga 20 Juta

PLT Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Heri Sulistyo Hermawan, Gunungkidul merupakan daerah yang begitu potensial untuk pengembangan kakao dan produksi coklat serta olahan lainnya. Sejak bertahun-tahun lalu, pendampingan terus dilakukan oleh pemerintah hingga  komoditas ini memiliki efek multiplier yang luas, terutama dalam peningkatan industri dan ekonomi.

“Data di kami luas lahan pengembangan kakao mencapai 3.316 hektar dari total potensi lahan seluas 5.224 hektar,” kata Hery dalam pembukaan Festival Coklat di Area Embung Nglanggeran, Kamis (5/9/2024).

Dalam rangka mendukung pengembangan kakao, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY akan merancang program pemberdayaan masyarakat melalui kelompok tani dan wanita tani. Hal tersebut dimaksudkan agar kakao Gunungkidul semakin bermutu tinggi dengan cita rasa khas dan kianbersaing di pasar lokal maupun internasional

Berita Lainnya  Besaran Dana Desa Tahun 2022 Untuk Gunungkidul Capai 144 Miliar, Ini Prioritas Penggunaannya

“Ada banyak hal yang kami lakukan mulai dari pendampingan dan pemberian stimulan. Rerata usia tanaman ini hanya sampai 30 tahun saja sehongga perlu peremajaan untuk peningkatam produktivitas dan menjaga kualitas yang dihasilkan,” imbuh dia.

Festival Coklat Nglanggeran 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi dan riset dalam pengembangan produk lokal.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, mengatakan coklat bukan hanya komoditas ekonomi, tapi juga identitas Yogyakarta. Menurutnya produktivitas dan produk olahan yang dihasilkan oleh kelompok di Gunungkidul membuktikan bahwa kemampuan mengolah kakao terasah sehingga produk coklat layak bersaing di pasar global.

“Dalam perkembangannya sangat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menghasilkan produk coklat berkualitas tinggi,” jelas Beny.

Berita Lainnya  Disediakan Stand Khusus, Produk Makanan UMKM Gunungkidul Kini Dipajang di Indomaret

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan Gunungkidul memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.  Visi misi pemerintah daerah salah satunya mempercepat kemajuan Gunungkidul, terutama dalam memanfaatkan potensi alam, seperti kawasan karst, untuk meningkatkan ekonomi.

“Produk kakao dan olahannya ini membuktikan bahwa warga Gunungkidul ini memiliki keunggulan yang luar biasa dalam memanfaarkan potensi yang ada,” ungkap Sunaryanta.

Lebih lanjut ia mengatakan, Gunungkidul yang dulunya dikenal sebagai daerah kekurangan, kini mulai menonjol sebagai kawasan dengan potensi besar, terutama di sektor pertanian dan pengolahan kakao.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler