Connect with us

bisnis

Gandeng Desainer Australia, Jogja Fashion Week 2024 Targetkan Omzet Rp 2 Miliar

Diterbitkan

pada

BDG

 

Jogja,(Pidjar.com)-– Jogja Fashion Week (JFW) 2024 kembali digelar pada 22-25 Agustus di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY. Kegiatan tahunan ke 19 yang mengangkat tema ‘Fusion Fashion’ ini, sebagai upaya mewujudkan Yogya sebagai pusat fasyen dunia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti mengatakan, tahun ini JFW menargetkan omzet sebesar Rp 2 miliar. Target ini empat kali lipat lebih besar dibandingkan tahun lalu. Namun pihaknya optimis jika omzet tersebut dapat tercapai mengingat banyak strategi yang dilakukan untuk kegiatan tahunan ini.

“Iya karena ada beberapa strategi yang kita lakukan ya, promosinya gencar sejak beberapa bulan yang lalu kita promosi gencar sekali. Kemudian selama pelaksanaan kita mengundang buyer khusus pakai undangan, kemudian sosialita-sosialita yang kelas menengah ke atas ya,” katanya usai pembukaan JFW 2024 di JEC, Bantul, DIY, Kamis (22/8/2024).

Berita Lainnya  Resep Cupcake Vanila

Syam menyebut, kegiatan JFW ini tidak hanya berhenti pada pameran saja. Namun akan berlanjut dengan ekspor produk fesyen DIY ke mancanegara. Hal ini dapat terlihat dari nilai ekspor DIY pada tahun 2023 sebesar 472,3 Juta US$ meski jumlahnya menurun dari tahun 2022 yakni sebesar 583 Juta US$.

“Penurunan ini disebabkan oleh kondisi penurunan ekonomi global dan geopolitik yang memanas. Tapi sampai pada bulan Juni tahun ini jumlah nilai ekspor DIY sudah mencapai 232,6 Juta US$. Ini tentu saja menjadi pemicu dan optimisme kita untuk bisa lebih meningkatkan lagi nilai ekspor DIY pada tahun ini, ” ujarnya.

Syam menjelaskan, ekspor DIY selama beberapa tahun ini masih didominasi oleh pakaian jadi bukan rajutan, perabot dan penerangan rumah, barang dari kulit, anyaman dan juga rajutan. Tujuan utama ekspor masih ke negara-negara di Amerika, Jepang, Jerman, Australia dan Belanda.

Berita Lainnya  Lima Keunggulan Diet Vegan

“Dari data ekspor tersebut, produk pakaian jadi masih menempati urutan teratas. Ini berarti bahwa ekspor produk pakaian jadi masih sangat diminati dan memiliki prospek yang sangat baik ke depannya. Untuk itu, Pemda DIY terus berupaya untuk memajukan pelaku usaha fashion di Yogyakarta ini guna mendukung terwujudnya Jogja sebagai pusat Fashion Dunia, dan untuk meningkatkan ekspor produk fashion DIY ke mancanegara,” tandasnya.

Syam mengungkapkan, jika dengan craft fesyennya yang kaya, Yogya bercita-cita untuk menjadi pusat fesyen berkelanjutan dan berjati diri. Oleh sebab itu, Yogya menuju pusat fesyen dunia bukan hanya tentang bersaing dengan kota-kota lain, tetapi tentang membangun identitasnya sendiri di panggung fashion global.

“Dengan menggabungkan warisan budaya yang kaya dengan keahlian lokal dan inovasi, Jogja siap untuk memukau dunia dengan craft fashionnya yang unik dan inspiratif, ” ungkapnya.

Berita Lainnya  Libatkan 69 Seniman, UNU Yogyakarta Gelar Pameran Seni Rupa Indonesia 100 Persen

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menambahkan, JFW tahun ini tak hanya diisi dari kalangan desainer lokal, tetapi juga dari mancanegara. Hal itu juga dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia.

“Kehadiran tiga desainer dari Australia melalui program Emerging Designers Bootcamp in Yogyakarta, yang merupakan hasil kerja sama antara DIY dan Victoria, Australia, adalah bukti nyata dari eratnya hubungan ini. Saya percaya, kolaborasi ini akan semakin memperkaya industri fashion kita dan membawa pengaruh positif bagi para desainer muda yang terlibat,” imbuhnya.

Beny berharap, JFW tahun ini tidak hanya meningkatkan kreativitas di dunia fesyen, tetapi juga efek berganda yang dapat dirasakan oleh sektor-sektor lainnya, seperti pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.

“Saya optimis keberadaan JFW dapat memperkuat posisi Yogya sebagai pusat mode dan budaya yang berkelas dunia, ” katanya. (Ken).

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler