Pemerintahan
Gandeng Disdukcapil, Disdik Pantau Ketat Kecurangan Modus Pindah KK Untuk PPDB SMP


Wonosari,(pidjar.com)–Senin (20/06/2022) sampai Rabu (22/06/2022) depan merupakan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mengantisipasi kecurangan, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Tim ini nantinya akan melakukan pemantauan berkaitan dengan wali-wali murid mengakali peraturan zonasi dengan modus pindah Kartu Keluarga (KK) guna memperdekat jarak. Diharapkan nantinya, proses PPDB yang dilaksanakan sendiri bisa berjalan secara fair dan tak ada masalah di kemudian hari.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Tijan mengatakan, modus pindah KK memang sangat rawan terjadi pada saat momentum penerimaan peserta didik baru. Kecurangan semacam ini terjadi lantaran orang tua menginginkan anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan di sekolah yang diinginkan. Namun karena terkendala zonasi atau jarak, sehingga para wali murid mengambil jalur pindah KK agar jaraknya lebih dekat dengan sekolah yang diinginkan.
Pindah KK menurut Tijan memang menjadi temuan hampir setiap tahun setelah diterapkannya sistem zonasi pada proses PPDB. Untuk mengantisipasi hal semacam ini, maka dari Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Disdukcapil dalam validasi data.
“Tahun kemarin ada temuan pindah KK saat hendak PPDB, dari kami kemudian koordinasi dengan Disdukcapil. Tahun ini pun kami antisipasi demikan. Jadi jika ada data yang meragukan kami langsung koordinasi pengecekan,” terang Tijan, Selasa (21/06/2022).
Ia mengatakan, koordinasi dengan Disdukcapil ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga kemudian diharapkan nantinya tidak ada kecurangan-kecurangan yang terjadi pada proses PPDB. Dalam proses PPDB sendiri terdapat 3 jalur yang dapat digunakan oleh para pendaftar dan orang tua. Yaitu 80 persen zonasi atau jarak, 15 persen afirmasi (keluarga miskin dan prestasi), dan 5 persen perpindahan orang tua.


Sementara itu, Sekretaris Disdik Gunungkidul, Winarno menambahkan, berkaitan dengan pindah KK untuk keperluan PPDB tentunya tidak bisa dilakukan secara mendadak. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, petugas penerimaan pendaftaran harus meneliti secara jeli.
“Perpindahan KK ada batas waktunya, yaitu 1 tahun sebelumnya. Lha kalau baru beberapa bulan pindah terus mendaftar ya tidak bisa,” ujar Winarno.
Ia menjelaskan kuota SMP tahun ini ada sekitar 10.612 kursi. Dalam proses pendaftaran sejauh ini yang menjadi kendala adalah jaringan internet yang tidak stabil. Maka dari itu, para orang tua diarahkan untuk melakukan pendaftaran secara offline atau langsung ke sekolah yang dimaksud. Dinas juga membuka Posko Pengaduan maupun Konsultasi bagi yang mengalami kendala.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Kriminal6 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Hukum3 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat