fbpx
Connect with us

Peristiwa

Geng Motor Mengamuk di Pantai Selatan, Rusak Rumah Makan dan Bakar Motor

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Keributan yang terjadi di jalur kawasan pantai selatan tepatnya di sekitar rumah makan Griyo Wono, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari pada Minggu (23/06/2019) sore tadi berbuntut panjang. Tak hanya itu, insiden ini pun juga membuat kerugian cukup besar lantaran terdapat bagian dari rumah makan tersebut yang mengalami kerusakan akibat amukan sekelompok massa. Bahkan massa yang membabi buta pun juga sempat membakar sebuah kendaraan. Puluhan orang sendiri diamankan ke Mapolres Gunungkidul untuk dimintai keterangan. Belum diketahui apakah ada penetapan tersangka atas insiden ini.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa yang sempat menggegerkan warga serta wisatawan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Pada awalnya di pantai Indrayanti diadakan acara syawalan oleh komunitas bernama Plester. Namun di tengah-tengah acara, terdapat gesekan atau keributan antara anggota rombongan tersebut dengan seorang warga bernama Budi warga Desa Planjan, Kecamatan Saptosari. Dari situ keadaan sempat memanas meski kemudian berhasil dibubarkan oleh sejumlah pihak terkait.

Berita Lainnya  Peraturan Anyar, Usia 40 Tahun Bisa Daftar CPNS Untuk Formasi Tertentu

Namun ternyata keributan tak sampai di situ saja. Rombongan pemuda beranggotakan puluhan orang itu justru mengejar Budi ke arah barat hingga sampai di Rumah Makan Griyowono dan menghadangnya. Keributan kembali terjadi di antara Budi dan anggota rombongan. Baku pukul sempat terjadi di antara Budi dengan rombongan ini. Akibatnya, satu orang anggota rombongan mengalami luka di bagian kepala setelah dihantam batu oleh Budi.

Pemilik rumah makan, Dedi Setiawan menceritakan, awalnya, keributan ini bisa didamaikan oleh pihaknya yang dibantu oleh sejumlah warga. Satu orang yang terluka, dibawa masuk dan kemudian bersama dengan Budi saling berembug untuk mencari solusi. Namun, hal ini hanya terjadi selama beberapa saat. Situasi kembali memanas setelah anggota rombongan yang lain berdatangan ke rumah makannya.

“Mereka (anggota rombongan Plester) emosi melihat rekannya terluka dan memukuli Budi,” beber Dedi, Minggu petang.

Dalam situasi kritis, Budi berhasil menyelamatkan diri dari amukan gerombolan tersebut. Korban lalu lari ke atas gunung yang terletak tepat di belakang rumah makan. Meski Budi telah berhasil melarikan diri, amukan anggota gerombolan ini tak kunjung usai. Mereka sempat merusak sejumlah fasilitas yang ada di rumah makannya. Mulai dari jendela di dapur dan lampu dinding di ruang tengah.

Berita Lainnya  Puluhan Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Disuntik Vaksin Sinovac

Sejumlah anggota kelompok itu juga melakukan pencarian terhadap Budi. Namun lantaran tak membuahkan hasil mereka lalu mengambil 3 golok atau pisau besar dan langsung merusak kendaraan jenis Suzuki Smash nopol AB 2159 UD milik Budi yang terparkir di luar rumah makan. Tak hanya dirusak, motor itu bahkan juga dibakar oleh para rombongan tersebut.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Kemadang, Brigadir Andhika Sidik membenarkan adanya insiden perusakan dan pembakaran kendaraan yang terjadi di wilayahnya. Adanya laporan itu, dari anggota piket jaga Polsek Tanjungsari langsung berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul untuk upaya penanganannya.

“Informasi awal ada insiden keributan yang mengakibatkan perusakan dan pembakaran. Ini masih pengumpulan data,” terang Brigadir Andhika.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolsek Tanjungsari, AKP Sapto. Namun demikian untuk kasus ini pihaknya masih belum dapat berkomentar banyak, pasalnya anggota dari Polsek dan Polres Gunungkidul masih melakukan pengumpulan sejumlah barang bukti maupun pengumpulan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian.

Berita Lainnya  Tiga Pantai di Gunungkidul Ini Dipilih Pemda DIY Untuk Pengembangan Konsep Pantai Terintegrasi

“Benar adanya kasus pengrusakan dan pembakaran. Kasus ini ditangani Polres Gunungkidul,” ujar dia.

Kasat Sabhara Polres Gunungkidul, AKP Waluyo Wintoro yang memimpin jalannya pengamanan menambahkan, terkait adanya kejadian ini, pihaknya menerjunkan puluhan anggota Sabhara dan sejumlah tim dari satuan lain untuk langsung melakukan pengecekan dan pengamanan di lapangan. Namun demikian kondisi sudah dapat dikondisikan meski masih ramai orang di sekitar lokasi kejadian.

“Sampai malam ini kami masih lakukan penyisiran di sekitar lokasi hingga jalur ke arah Wonosari. Apakah ada anggota yang tercecer dan melakukan keributan lagi atau tidak. Kasus ini sendiri sedang didalami oleh satuan lainnya,” tutur Waluyo.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler