Pemerintahan
Genjot Kinerja ASN, Pemkab Gunungkidul Target Dapatkan Penghargaan A SAKIP Tahun 2019 Ini






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menargetkan nilai A pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal tersebut menjadi target utama pemerintah setelah pada tahun ini hanya mendapatkan nilai BB. Sejumlah program sendiri telah digagas untuk mencapai target itu.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, SAKIP merupakan penilaian kinerja organisasi tentang pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Pada tahun ini, Immawan mengakui bahwa Pemkab Gunungkidul baru mendapatkan nilai BB. Meski terhitung sudah cukup bagus, namun hasil ini tetap menjadi evaluasi dari jajaran Pemkab Gunungkidul agar pada masa-masa mendatang, hal ini bisa ditingkatkan. Untuk jangka pendek, pada tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan bisa mendapatkan nilai A.
“Gambaran adanya sistem kerjasama antar unit, perencanaan berjenjang, peran masing-masing di setiap level yang menggambarkan sebuah entitas semua unsur berjalan memberikan kontribusi. Dulu di pemerintah kabupaten banyak program yang baik sekarang dipadatkan, tahun depan harus dapat nilai A kalau tidak itu namanya kemunduran,” ucapnya.
Dengan adanya pemadatan program, terang Immawan, nantinya akan berdampak kepada efisiensi anggaran. Sehingga nantinya, anggaran yang banyak dinikmati oleh birokrasi dapat beralih kepada masyarakat.
“Saya tekankan efisiensi dalam anggaran yang jatuh dipakai untuk pelayanan masyarakat, menurut evaluasi kami belum mempunyai desain kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ucapnya.







Immawan menambahkan, ada beberapa aspek yang perlu dibenahi untuk mencapai target di atas. Diantaranya adalah kinerja individu dengan kinerja lembaga atau organisasi.
“Sekarang tiap pegawai harus menulis kerja yang menggambarkan sasaran kerja OPD, dan sekarang Kabupaten Gunungkidul telah mempunyai aplikasi yang namanya Mobsi. Jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) akan terkontrol kinerjanya apa karena setiap harinya menulis pada aplikasi kerja apa, dan dimananya terkontrol,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Informatika, Dinas Komunikasi dan Informasi, Kelik Yuniantoro, mengatakan aplikasi Mobsi yang dipakai oleh ASN di Gunungkidul memang bertujuan untuk memonitor kinerja ASN. Sehingga, tingkat kedisiplinan pegawai semakin tumbuh dan dapat berdampak terhadap kwalitas kinerja.
“Yang pertama ditekankan dalam pemberlakuan Mobsi adalah untuk kedisiplinan pegawai, kedua untuk mengurangi penggunaan kertas, Mobsi hanya satu diantaranya saja. Di kepegawaian masih ada buku kerja untuk melihat kerja ASN perharinyajuga ada sasaran kinerja pegawai (SKP) tiap tahunnya,” katanya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks