fbpx
Connect with us

Sosial

Gula Pasir Terus Langka, Dinas: Pasokan Sudah Beberapa Bulan Tak Ada

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Gula pasir masih menjadi bahan pokok kebutuhan dapur yang berharga mahal di Gunungkidul. Pasalnya, hingga saat ini, jumlah stok komoditi ini cukup terbatas dan cenderung langka. Sejak beberapa bulan lalu, belum ada pasokan tambahan dari provinsi. Hal ini diduga terjadi lantaran pemerintah belum mengimpor gula dari luar negeri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Johan Eko mengakui bahwa ketersediaan gula pasir di pasaran saat ini memang masih sangat terbatas. Hingga kini, pihaknya juga belum mendapatkan pasokan gula dari provinsi.

“Ini terus berkoordinasi dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) DIY. Apabila sudah tersedia mungkin segera terdistribusi ke kabupaten/kota,” kata Johan, Selasa (07/04/2020).

Berdasarkan informasi yang masuk, kendala yang dialami saat ini terjadi karena pemerintah pusat belum mendatangkan gula dari luar negeri. Hal ini kemudian berdampak pada pasokan di daerah.

“TPID juga menunggu pasokan distribusi gula dari pemerintah pusat. Informasinya, pasokan gula pasir mengandalkan pasokan dari luar atau impor. Dan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat,” terang dia.

Kendati demikian, untuk saat ini stok gula pasir di Gunungkidul masih cukup aman, meskipun harganya masih bertengger di angka Rp 18 ribu per kilogramnya. Harga tersebut tentunya mengalami kenaikan jika dibanding dengan beberapa bulan lalu yang hanya berkisar pada harga Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogramnya.

Berita Lainnya  Sah, Ratusan THL di Pemkab Gunungkidul Akhirnya Dapat Jaminan Kesehatan

“Ketersediaan untuk konsumsi mencukupi, harga masih stabil di harga Rp 18.000,” kata dia.

Eko menambahkan, di pasaran saat ini meski harga gula mengalami kenaikan, untuk harga daging ayam potong justru mengalami penurunan cukup signifikan. Hal itu dinilai merupakan dampak pandemi corona.

“Serapan daging ayam biasanya di hotel dan restoran. Sedangkan saat ini permintaan dari sektor tersebut mengalami penurunan,” pungkas Johan,

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler