Peristiwa
Gunakan SIM Pelajar, 5 Anggota Polisi Terjaring Razia






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belasan anggota kepolisian terjaring razia yang digelar oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Gunungkidul pada Rabu (10/01/2018) siang tadi di halaman Mapolres Gunungkidul. Dari sejumlah pelanggaran tersebut, sebanyak 5 orang anggota polisi ditindak lantaran kedapatan menggunakan SIM berstatus pelajar..
Kasi Propam Polres Gunungkidul, Ipda Soni Yuniawan mengatakan, razia kendaraan dilakukan oleh jajarannya untuk melihat sejauh mana ketertiban anggota Polres Gunungkidul terkait dengan kelengkapan kendaraan. Petugas mencegat anggota kepolisian yang hendak masuk kompleks Mapolres dan melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan dan kelengkapan administrasi lainnya seperti KTA, KTP, BPJS, SIM dan STNK.
Dari puluhan anggota yang diperiksa, sedikitnya 17 polisi ditindak lantaran kedapatan melakukan pelanggaran. Sebanyak 8 surat tilang diberikan lantaran pelanggaran penggunaan sabuk pengaman, 3 tilang untuk pelanggaran spion satu, serta satu tilang karena tidak membawa STNK. Soni menambahkan, dalam razia pihaknya juga menemukan adanya 5 anggota yang SIMnya masih berprofesi sebagai pelajar.
“Seharusnya meski masih berlaku, karena ada perubahan status dari pelajar menjadi anggota polisi, maka perlu diganti,” ucap Soni, Rabu siang.
Selain pemeriksaan kendaraan, anggota Propam juga sekaligus memeriksa sikap tampang anggota Polres Gunungkidul. Dalam pemeriksaan tersebut, Propam menemukan beberapa anggota kurang rapi dalam mengenakan seragam. Selanjutnya mereka yang terjaring diberikan arahan untuk merapikan penampilan.







“Performa anggota kepolisian harus bagus, demikian pula dengan sikap. Polisi sebagai penegak hukum harus memberikan contoh sebaik mungkin,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Mega Tetuko berharap agar anggota polri bisa menjadi pelopor tertib di ruang publik termasuk tertib berlalu lintas. Dengan memberi contoh baik, tentu masyarakat akan mengikuti.
“Jadi, kami tidak tebang pilih dalam penegakan disiplin. Mau anggota atau siapa jika melanggar maka dilakukan penindakan,” tegas Mega.