fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Gunungkidul Mulai Dapatkan Ribuan Dosis Vaksin Moderna Untuk Masyarakat Umum

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Gunungkidul mendapatkan jatah vaksin jenis Moderna yang bisa diperuntukkan bagi masyarakat umum. Pada tahap awal ini, ada ribuan dosis yang siap didistribusikan kepada masyarakat. Sebelumnya, vaksin jenis ini hanya diperuntukkan untuk booster kalangan medis.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty memaparkan, saat ini Kabupaten Gunungkidul telah mendapatkan 3.000 dosis vaksin Moderna bagi kalangan umum. Dengan demikian, pilihan jenis vaksin di Gunungkidul menjadi 3 merk yaitu Sinovac, Aztra Zeneca dan Moderna. Saat ini, pihaknya menargetkan 3.000 suntikan vaksin per hari. Secara umum, Dewi menerangkan, efek dari Vaksin Moderna tak perlu dimhawatirkan.

“Moderna juga sebanyak dua dosis dengan jarak antar dosis pertama dan kedua sekitar 28 hari, sama seperti Sinovac,” terang dia, Jumat (20/08/2021).

Dewi menambahkan, vaksin Moderna sendiri akan diberikan kepada masyarakat berusia di atas 18 tahun. Sebelumnya, vaksin jenis ini memang hanya diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai booster dosis ketiga.

“Untuk nakes sendiri sudah sekitar 25% yang diberikan booster. Dari 3.026 tenaga kesehatan, sudah 762 orang yang mendapatkan booster Moderna,” jelas Dewi.

Ia menargetkan booster untuk para nakes sendiri selesai pada akhir Agustus. Dengan demikian, kesehatan para nakes yang merupakan garda terdepan untuk penanganan covid bisa lebih terjamin. Sejauh ini, Dewi menilai para nakes antusias mendapatkan dosis boster.

Berita Lainnya  NU Gunungkidul Berharap Gunungkidul Memiliki Pemimpin Tegas

“Mereka yang belum mendapatkan suntikan ketiga karena dalam kondisi sakit,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Gunungkidul, Fransiska Niken menambahkan, vaksinasi untuk nakes tidak dilaksanakan secara terpusat. Melainkan dilakukan di Puskesmas wilayah kerja masing-masing.

“Kami pastikan suntikan booster kepada nakes ini tidak mengganggu pelayanan utama di fasilitas kesehatan mereka,” tandas Niken.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler