Sosial
Puluhan KK Terdampak Kekeringan, Dadapayu Ajukan Droping Air
Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Dampak musim kemarau mulai dirasakan oleh masyarakat kabupaten Gunungkidul. Sumber- sumber air yang berada di daerah mulai mengering, tampungan air milik warga pun mulai menipis. Seperti halnya yang terjadi di Padukuhan Ngalang ombo Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu. Sejumlah sumber air yang ada di wilayah ini sudah mulai mengering sehingga warga harus membeli air untuk pemenuhan kebutuhan.
Lurah Dadapayu, Jumadi mengatakan sejak beberapa waktu belakangan ini dampak kekeringan cukup dirasakan oleh masyarakat. Bahkan di Padukuhan Ngalang ombo, ada 70 KK yang terdampak kekeringan. Dimana warga sulit mendapatkan pasokan air bersih. Beberapa warga bahkan mulai membeli air tanki untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Namun memang ada sebagian warga yang masih memanfaatkan sisa air tampungan atau mengambil dari sumber yang sekiranya bisa dimanfaatkan. Menyikapi kondisi yang dialami oleh sejumlah warganya itu, dari pemerintah kalurahan kemudian mengambil tindakan. Dimana kelurahan telah melaporkan ke Kapanewon dan BPBD mengenai pengajuan droping air.
“Kita sudah mengajukan droping air ke pemerintah,” kata Jumadi, Rabu (15/07/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, dampak kekeringan ini selain dirasakan sulitnya pemenuhan kebutuhan juga areal pertanian yang ikut terdampak. Jumlah warga yang terdampak, dimungkinkan masih bisa bertambah mengingat sekarang ini belum memasuki puncak kemarau.
“Kalau sumber air masih ada sedikit. Tapi ya karena letak geografisnya seperti ini jadi sulit dimanfaatkan,” tambah dia.
Panewu Semanu, Huntoro Purbo juga mengatakan hal serupa. Saat ini dari 5 kalurahan yang ada di Semanu baru satu padukuhan yakni Ngalang Ombo, Kalurahan Dadapayu yang mengajukan droping air.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, saat ini sudah ada belasan ribu KK terdampak kekeringan. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah. Mengingat, untuk puncak kemarau sendiri diprediksi akan terjadi di bulan Agustus akhir sampai September.
Saat ini sudah ada 6 kapanewon yang menyerahkan data mengenai potensi kekeringan. Kecamatan Semanu telah meminta droping air dipemerintah. Namun demikian, dari BPBD masih dalam proses koordinasi dengan Kapanewon untuk tindakan lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Enam Kapanewonan tersebut meliputi Girisubo, Rongkop, Semanu, Tepus, Paliyan dan Saptosari,” ujar Edy Basuki.
-
Budaya4 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Politik2 minggu yang lalu
Tanggapi Santai Tuntutan Diskualifikasi, Timses : 03 Paling Kuat, Wajar Mau Dijegal
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tak Berizin, Polisi Tutup Seluruh Outlet 23 Penjual Miras di Gunungkidul
-
Budaya4 minggu yang lalu
Tampilkan Enam Kelompok, Parade Teater Linimasa #7 Bakal Digelar di TBY
-
event4 minggu yang lalu
Filateli Sebagai Edukasi dan Investasi
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pameran Seni Visual & Bonsai Resmi Dibuka di Loman Park Hotel Yogyakarta
-
Sosial4 minggu yang lalu
Penjelasan DLH Mengenai Penutupan Goa di Proyek JJLS Gunungkidul