Pemerintahan
Hama Uret dan Ulat Grayak Mulai Intai Tanaman Petani, Dinas Siapkan Pestisida
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hama tanaman berupa uret dan ulat grayak dikhawatirkan menyerang lahan pertanian padi lahan kering. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah pestisida untuk para petani. Hal ini perlu diantisipasi sejak dini agar nantinya hasil panen para petani Gunungkidul bisa maksimal.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono menyampaikan, sampai dengan saat ini, tanaman padi di Gunungkidul pada umumnya masih dalam fase vegetatif. Pihaknya pun belum menerima adanya laporan serangan hama di wilayah Gunungkidul.
“Besaran luas serangan masih kecil atau sedikit, intesintas serangan juga masih ringan,” kata Raharjo kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (09/12/2018).
Ia menambahkan, hama uret merupakan hama khas tanaman padi di lahan kering. Hama tersebut berada di dalam tanah dan menyerang tanaman melalui akar.
“Memang tidak bisa kasat mata, karena keberadaanya di dalam tanah. Tapi sampai dengan saat ini pun belum ada laporan serangan hama itu,” kata dia.
Sedangkan untuk lahan basah, hama berupa ulat grayak terpantau menyerang tanaman padi di wilayah Kecamatan Ponjong. Beberapa waktu lalu, pihaknya pun telah memberikan bantuan pestisida kepada para petani di wilayah tersebut.
“Sudah ada gerakan pemberantasan hama ulat grayak. Pakai pestisida dengan cara disemprotkan,” kata dia.
Selain itu, jika memasuki masa panen biasanya serangan hama berupa tikus akan banyak dijumpai di lahan pertanian warga. Atas hal tersebut pihaknya pun melakukan sejumlah persiapan penyediaan pestisida. Sampai dengan saat ini, stok di gudang masih dirasa aman.
“Kemarin dicek yang untuk ulat grayak masih 4 box atau 40 liter bisa untuk pengendalian 40 hektar. Kalau untuk rodentisida pengendali tikus ada 250 kg untuk 125 hektar lahan,” terang dia.
Raharjo menambahkan, jika nantinya pestisida tersebut dirasa kurang, ia mengklaim bahwa persediaan dari provinsi masih cukup melimpah. Bagi petani yang menginginkan pestisida dapat langsung mengajukan permohonan.
“Pengajuan permintaan pestisida dari poktan ke dinas disertai rekomendasi pengendalian dari petugas hama kecamatan,” terang Raharjo mengungkapkan cara memperoleh pestisida.
Sementara itu, salah seroang petani di lahan tadah hujan, Wiyono mengaku sampai saat ini serangan hama belum terlihat. Para petani sendiri saat ini masih disibukan dengan serangan rumput liar yang berada di lahan pertanian padi.
“Kalau hama memang tidak ada, kalau suket (rumput liar) itu banyak dan sangat menganggu,” kata dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials