Pariwisata
Hancur Lebur Diterjang Banjir, Pengelola Air Terjun Sri Gethuk Targetkan Buka Sebelum Masa Liburan Akhir Tahun






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Obyek wisata Sri Gethuk, Desa Bleberan, Kecamatan Playen mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana banjir yang terjadi pada 28 November 2017 silam. Hingga saat ini, obyek wisata non pantai terbeken nomor dua setelah Goa Pindul tersebut masih belum bisa beroperasi. Akibat bencana banjir yang terjadi, pengelola obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk merugi hingga ratusan juta rupiah.
Pengelola obyek wisata Sri Gethuk, Tri Harjono memaparkan, sejumlah kerusakan yang terjadi akibat banjir antara lain, kerusakan pada ruang tunggu, dermaga, serta jalur menuju obyek wisata. Selain itu, 3 perahu hilang terseret arus banjir, serta 1 perahu lainnya mengalami kerusakan cukup parah.
“Pelampung-pelampung juga pada hilang,” ucap Tri, Jumat (15/12/2017) siang.
Ia beberkan lebih lanjut, pihaknya menderita kerugian hingga mencapai 500 juta rupiah lantaran bencana banjir yang meluluhlantakan obyek wisata yang dikelolanya. Kerugian sendiri bisa semakin besar lantaran tidak beroperasinya obyek wisata juga berdampak terhadap perekonomian warga sekitar, termasuk diantaranya pembayaran gaji kepada puluhan karyawan yang tidak bisa dilakukan.
Saat ini pihak pengelola bersama masyarakat masih terus melakukan perbaikan di obyek wisata air terjun Sri Gethuk. Tri berharap agar nantinya proses pembersihan serta perbaikan bisa rampung sebelum masa liburan akhir tahun.







“Kita terus mengebut melakukan kerja bakti karena ditargetkan pada 20 Desember 2017 mendatang, Sri Gethuk sudah bisa mulai beroperasi,” ucap dia.
Pengelola memang mengincar ajang liburan akhir tahun sebagai awal kebangkitan Sri Gethuk yang lumpuh pasca banjir. Namun begitu, Tri tak terlalu berharap muluk-muluk karena dikhawatirkan tak banyak wisatawan yang mengetahui bahwa Sri Gethuk sudah akan bisa mulai beroperasi.
“Alhamdulilah sudah ada perbaikan di Sri Gethuk meski saat ini masih terlihat gersang. Namun akibat banjir juga ada akibat positif, ada beberapa spot yang tampak lebih indah,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan kerusakan yang terjadi di Sri Getuk sangat parah. Lantaran hal tersebut, ia cukup meragukan obyek wisata tersebut bisa menarik banyak wisatawan.
Namun demikian, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak pengelola desa setempat.
"Sudah kita usulkan bagian yang menjadi rehab dan rekon pasca bencana," ujar Harry.
Selain Sri Getuk, obyek wisata alam yang terdampak bencana yakni Kali Suci yang ada di Kecamatan Semanu. Meskipun tidak ada kerusakan cukup parah namun di lokasi tersebut menjadi muara sampah pasca banjir.
"Saya belum update Kali Suci, namun informasi terakhir yang saya dapat masih melakukan recovery karena banyak sampah. Semoga libur akhir tahun sudah bisa menerima tamu," pungkas Harry.