Sosial
Harga Bawang Putih Naik Drastis, Disperindag Gunungkidul Akan Lakukan Pengecekan






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam waktu satu minggu terakhir, para pedagang bawang putih di pasar mengeluhkan kenaikan harga bawang yang cukup drastis. Harga bawang putih yang tadinya Rp. 28.000,- melejit naik hingga Rp. 50.000,-.
Salah satu pedagang di Pasar Playen, Ngadmi mengatakan, kenaikan harga yang hampir dua kali lipat tersebut sudah terjadi sejak satu minggu terakhir. Hampir setiap harinya, bawang putih naik Rp. 5ribu.
Tentu kenaikan tersebut bukanlah hal yang murah bagi masyarakt. Selama ini, bawang putih merupakan komoditi sentral bagi masyarakat untuk bumbu makanan..
“Jadi naiknya itu tidak langsung sekali naik tapi bertahap, mulai lima ribu naik lima ribu lagi begitu terus sampai harga Rp50.000 perkilonya,” kata Ngadmi, Rabu (05/02/2020).
Menurutnya, bawang putih yang ia jual berasal dari Cina. Namun ia tidak mengetahui secara pasti penyebab dari naiknya harga bawang itu.







“Saya tidak tahu kalau mau naik, jadi tidak saya setok banyak-banyak, biasanya ambilnya di Pasar Beringharjo,” paparnya.
Pedagang lainnya, Ngatemi mengungkapkan, sebelum benar-benar mengalami kenaikan, dirinya sudah mendapatkan informasi kemungkinan akan mengalami kenaikan harga bawang. Dengan demikian ia sendiri hanya menyetok bawang sedikit.
“Di hari biasa berada pada kisaran angka Rp50.000 perkilo, sedangkan yang kating Rp60.000 perkilo. Seminggu ini, pembeli terpantau menurun drastis,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul Johan Eko mengatakan, belum bisa berkomentar banyak saat disinggung dampak yang dirasakan pedagang terkait adanya pembatasan impor bawang putih dari Cina. Ia mengatakan akan segera melakukan pengecekan kepada pedagang dan konsumen.
“Karena setiap hari kami memang melakukan pengecekan keberadaan fluktuasi dan perkembangan harga yang ada di pasar. Semoga tidak berpengaruh stok bawang putih,” kata dia.
Kendati demikian, jika ditemukan adanya gejolak fluktuasi tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Gunungkidul untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil.
“Untuk bawang putih lokal, biasanya pedagang mengambil stok dari Jogja dan Solo, Gunungkidul itu kan bukan produsen, jadi kebanyakan pedagang mengambil dari luar seperti Jogja dan Solo,” tandasnya. (ulfah)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter