Sosial
Menikmati Hidangan Lezat Dengan Nuansa Kekunoan Nan Asri di Warung Makan Sego Abang Gunungkidul




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Untuk saat ini, makan yang tak sekedar makan menjadi trend di kalangan pecinta kuliner. Dalam menarik minat konsumen, sejumlah pengusaha kuliner utamanya bersaing dalam konsep baik secara menu maupun tata ruang. Suasana yang asri tentunya menjadi salah satu pertimbangan mereka dalam memilih rumah makan yang akan disinggahi. Di Gunungkidul sendiri, rumah makan besar mulai menjamur terutama di pusat kota. Namun dari sekian banyak tersebut, hanya sedikit saja yang tampil dengan konsep bagus dan mengedepankan suasana. Salah satu yang memiliki konsep terbaik adalah rumah makan Sego Abang Gunungkidul (SAG).
Berkunjung ke rumah makan yang terletak di Jalan KRT Judodiningrat, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari ini memang serasa berkunjung ke obyek wisata. Terlihat sebuah paduan suasana kuno serta dibalut dengan sedikit sentuhan modern. Ditambah lagi sejumlah mozaik tertempel membalut suasana tersebut sangat menarik. Suasana sendiri nampak makin asri dengan pembangunan taman yang menghijau di sejumlah titik.
Bicara tentang lokasi makan yang instagramable, nampaknya makan di SAG bisa menjadi salah satu alternatif komplit. Di sini, pengelola memang menyediakan banyak fasilitas untuk berfoto bagi pengunjungnya. Seperti adanya becak, caping hingga pakaian jawa lengkap yang disediakan.
Dari sisi luar, rumah makan SAG sudah menunjukan konsep bangunan klasik berbentuk joglo. Balutan kayu lawas tanpa pahatan yang rapi menambah suasana ala jaman dulu. Sejumlah meja dan kursi pun dibuat seartistik mungkin. Bahan pembuatan meja dan kursi yang merupakan kayu yang sangat kuno menjadikan sensasi tersendiri. Tiang penyangga berukuran besar menambah kesan kokohnya bangunan. Hiasan interior yang disematkan di sini juga bertema kuno. Tanpa kerlap kerlip lampu hias ataupun pernak pernik dari keramik. Beberapa lukisan tangan berbahan kain kanvas nampak terpajang di dalam ruangan, tak mengurasi kekunoan ruangan.




Pemilik SAG nampaknya ingin membuat rumah makan miliknya jauh berbeda dari yang lainnya. Sebab, pada bagian belakang yang merupakan halaman, dibangun sedikitnya 6 bangunan terpisah khusus untuk lokasi menyantap hidangan. Kemudian, sebuah bangunan kandang sapi berukuran besar dimodifikasi menjadi ruang makan. Ada pula aula berukuran yang juga disediakan untuk digunakan sebagai lokasi rapat atau pertemuan. Pengelola juga membangunan satu buah kolam yang tentunya memberikan suasana sejuk ketika menuju bangunan lainnya. Jika digunakan untuk acara keluarga juga tersedia sebuah ruangan menyerupai rumah pribadi.
Jauh masuk ke dalam, sebuah bangunan limasan untuk bersantai. Di situlah biasanya digunakan sebagai lokasi selfie dan berfoto ria oleh para pengunjung.
Pengelola SAG, Dwi Ayu Setyowati mengungkapkan, bahwa pihaknya memang ingin memanjakan para pengunjung dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan. Ia menyadari bahwa di era saat ini, masyarakat sebagai konsumen tak hanya sekedar ingin makan saja, namun juga ingin menikmati suasana yang nyaman dan tentunya berbeda. Kebetulan untuk SAG ini dibangun dengan konsep restoran taman dengan nuansa kuno. Konsep ini sengaja dipilih agar para pengunjung bisa menikmati suasana berbeda. Nostalgia seraya memperkenalkan keindahan seni tradisional memang cukup banyak digemari dan saat ini sedang trend.
“Kami berusaha menyediakan apa yang dibutuhkan. Jadi pengunjung di sini selain memanjakan lidah juga memanjakan mata mereka. Makan jadi nyaman,” urai Ayu, Rabu (22/11/2018) siang.
SAG buka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB Setiap harinya. Menu-menu masakan Jawa siap untuk memanjakan lidah para pengunjung. Tak hanya itu, berbagai menu ikan baik bakar maupun goreng juga bisa dinikmati.
“Ada juga menu andalan kami yakni ayam goreng kremes,” imbuh dia.
Salah satu yang selalu diutamakan dari para karyawan SAG dalam melayani pengunjung adalah pelayanan yang cepat. Ia berupaya agar para pengunjung tak terlalu lama menunggu sebelum makanan yang dipesan tersaji.
“Jangan sampai pengunjung itu menunggu lama meski mereka pasti betah berlama-lama di sini,” ucapnya sembari tersenyum.
Sejauh ini, respon masyarakat sangat baik. Pesanan selalu deras mengalir baik dari masyarakat perseorangan hingga instansi ataupun komunitas yang menjatuhkan pilihan bersantap di SAG. Adapun tak hanya masyarakat lokal saja yang datang, banyak pula wisatawan yang mampir setelah melihat eksotisme yang ditampilkan di SAG. Menurut Ayu, pihaknya juga sempat melayani sejumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gunungkidul.
“Selama ini tidak ada komplain ke kami terkait rasa masakan maupun fasilitas yang kami sediakan. Sekali lagi kami memang berusaha menyajikan yang terbaik,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga