Sosial
Harga Bawang Sempat Jatuh ke Titik Terendah, Petani Menjerit
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan tengah mengembangkan salah satu program berbasis ramah lingkungan mengenai budidaya bawang merah. Dalam program yang telah mulai berjalan setahun ini, warga masyarakat dibina dalam budidaya bawang merah yang ramah lingkungan. Diharapkan nantinya, Gunungkidul bisa menjadi sentra penghasil bawang.
Namun demikian, saat ini yang menjadi permasalahan warga petani adalah harga bawang yang sangat fluktuatif. Bahkan beberapa waktu terakhir ini, harga bawang bahkan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Tentu kondisi semacam ini sangatlah berpengaruh pada pendapatan petani. Mengingat biaya produksi dan perawatan tanaman bawang cukup tinggi.
Seperti diungkapkan oleh Ketua kelompok tani Sidomaju, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Saring Budiyanto. Ia memaparkan bahwa beberapa waktu silam para petani bawang merah menjerit. Bagaimana tidak, harga bawang merah anjlok hingga pada titik terendah. Para petani bahkan hanya mampu menjual bawang merah dengan harga Rp 10.000 per kilogramnya.
“Kami memang sempat sangat terpukul dengan kondisi ini karena tentu tidak menutup biaya produksi,” kata Saring, Jumat (05/10/2018) siang.
Namun demikian, untuk sementara ini kondisi berangsur membaik. Di mana bawang merah dari petani dijual mulai dari 12.000 hingga 14.000 per kilonya. Untuk harga di tengkulak sendiri mulai dari harga Rp 17.000 per kilogram.
“Sudah mulai stabil harganya. Kemarin juga kasihan petani, biaya produksi tinggi tapi penjualan tidak seberapa. Padahal kualitas hasil panen kami juga baik,” terang Saring Budiyanto.
Hal yang sama juga dipaparakan oleh Sekretaris Kelompok Tani Sri Rejeki, Wiwik Widiasih. Ia memaparkan bahwa selama ini pihaknya mulai mengembangkan lahan bawang merah ramah lingkungan. Sebenarnya untuk penanganannya, budidaya lahan bawang ini relative sama dengan lahan pertanian bawang merah pada umumnya. Namun demikian, untuk pupuk dan perawatannya tidak menggunakan bahan-bahan kimia melainkan hanya bahan-bahan alami. Dengan menggunakan metode ini, selain kualitasnya yang diklaim lebih unggul, tentu dari segi lingkungan juga aman tidak menyebabkan kontruksi tanah tercemar dengan bahan kimia.
“Di kelompok tani kami satu tahun ini baru mulai pengembangan. Hasilnya lumayan karena memang cuaca atau musimnya mendukung,” kata Wiwik Widiasih.
Saat ini, pihaknya mengembangkan lahan seluas 1 hektare lahan digunakan untuk menanam bawang merah. Bukan main, hasil yang didapat dianggap sangatlah jauh dari perkiraan. Lahan seluas 1 hektare tersebut mampu menghasilkan bawang merah kurang lebih 20 ton.
Meski demikian, ia saat ini dipusingkan dengan harga jual di pasaran beberapa waktu belakangan ini justru begitu menurun. Dari petani sendiri hanya dapat menjual dengan kisaran harga sebesar 10.000/kg.
Sementara itu Kepala Seksi Distribusi dan Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto memaparkan, akhir-akhir ini harga bawang merah produksi lokal Gunungkidul memang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Padalah harga rata-rata sebelumnya dalam 1 kilogram dapat mencapai 20 ribu.
Menurut Sigit, hal itu karena stok bawang merah dari hasil panenan petani di Gunungkidul sangatlah melimpah. Ratusan petani yang tersebar di berbagai wilayah hampir bersamaan memanen bawang merah. Kondisi ini kemudian berdampak pada melimpahnya stok dan berimbas pada jatuhnya harga.
“Kondisi semacam ini lumrah terjadi, di mana saat barang melimpah harga justru turun. Yang terpenting persaingan tetap sehat, tidak ada yang bermain harga. Kami selalu melakukan pemantauan dan menanggapi laporan yang ada,” tutup dia.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Budaya21 jam yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Budaya1 minggu yang lalu
Melihat Poligami dari Sisi Lain Lewat Film Laut Tengah
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029