Pemerintahan
Harga Gabah Kering Giling di Gunungkidul Mulai Tinggi
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Tak hanya beras, kenaikan harga juga terjadi pada Gabah Kering Giling (GKG). Dinas Pertanian Gunungkidul mencatat harga GKG saat ini kisaran Rp. 7.500 hingga Rp. 8.000 perkilogramnya, harga tersebut berada diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Luh Gde Suastini, mengatakan sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional nomor 6 tahun 2023 HPP gabah sudah ditetapkan. Disebutnya berdasarkan aturan tersebut HPP untuk GKG di penggilingan sebesar Rp. 6.200 perkilogramnya. Namun dari pantauan di lapangan dikatakannya harga GKG justru diatas HPP yaitu dikisaran Rp. 7.500 hingga Rp. 8.000.
“Harganya tergantung kualitas dan varietas, tapi rata-rata sekarang harganya Rp. 7.500 sampai Rp. 8.000,” jelasnya, Jumat (06/10/2023).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga GKG tak hanya terjadi di tingkat penggilingan saja namun harga dari petani juga merangkak naik. Selama September 2023, rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp 7.016,67 perkilogram, naik 19,62 persen, dan di tingkat penggilingan Rp 7.100,00 perkilogramnya, naik 19,16 persen.
“Kalau yang biasanya menjual gabah ya bisa untung, pengaruhnya mungkin ke sektor penggilingan karena mereka harus membeli harga gabah yang tinggi. Pengaruhnya juga ke masyarakat karena harga beras juga ikut naik,” ungkapnya.
Naiknya harga gabah menurutnya tidak lantas membuat para petani padi menjual semua cadangan gabahnya. Disebutnya petani Gunungkidul lebih memilih menyimpan gabah daripada menjualnya. Kearifan tersebut membuat cadangan pangan masyarakat Gunungkidul cukup aman.
“Biasanya kalau mau menjual itu kan nunggu musim penen berikutnya, untuk memaskan stok pangan dirumahnya cukup,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menambahkan kenaikan harga gabah yang saat ini terjadi bersifat secara nasional. Kenaikan harga tersebut menurutnya menguntungkan petani yang terbiasa menjual komoditasnya dalam bentuk gabah. Meski demikian, berkaca dari kebiasaan petani menurutnya hanya sebagian kecil petani yang memilih menjual dalam bentuk gabah.
“Kenaikan ini bersifat nasional, kalau di Gunungkidul saya rasa kurang ada pengaruhnya. Petani kita lebih memilih menyimpan hasil pertaniannya,” tandasnya.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk