fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Harga Gas Melon di Tingkat Pengecer Tembus Rp 25.000

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Pekan lalu masyarakat di Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg atau gas melon. Selain langka, harga barang ini pun juga melonjak drastis, adapun saat ini harga gas melon di tingkat pengecer menyentuh Rp 25 ribu.

Salah seorang pedagang makanan di Wonosari, Bayu Prihartanto mengatakan sejak sebelum lebaran masyarskat sulit untuk mendapatkan gas melon di pasaran. Pekan lalu untuk mendapat 1 tabung gas 3 kg dirinya harus mencari sampai ke kapanewon lain yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi usahanya.

Untuk mendapatkannya pun saat itu ada batasan agar konsumen mendapatkannya. Saat ini pun harganya melambung tinggi sekitsr Rp 25 ribu di tingkat pengejer, tentu harga ini naik begitu tinggi sebab di hari normal hanya berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu saja.

Berita Lainnya  Rapid Test Untuk Ribuan Petugas, KPU Habiskan Anggaran Ratusan Juta

“Iya sampai Rp 25 ribu sekarang,” papar Bayu.

Hal senada juga diungkapkan oleh Amalia, warga Kapanewon Semanu. Beberapa hari terakhir dirinya membeli gas melon untuk keperluan pribadi. Harga di pengecer pun cukup tinggi yaitu Rp 25 ribu. Di pedagang-pedagang besar pun sulit untuk mendapatkan, sehingga harus membeli di pengecer.

“Sekarang masih Rp 25 ribu, mencarinya pun juga masih agak susah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, mengatakan, sejak terjadinya kelangkaan beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapatkan informasi. Kemudian dinas mengajukan tambahan kuota dari 25 persen dari 500.000 kuota yang ada. Penambahan tersebut dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan warga.

Berita Lainnya  Jaga Harga dan Stok, Dinas Minta Masyarakat Tak Lakukan Panic Buying

“Iya kami ajukan penambahan kuota,” ucap dia.

Dinas menyarankan agar masyarakat membeli gas ke pangkalan agar lebih murah. Selain itu, untuk keluarga yang sudah mampu tidak menggunakan LPG 3 kg.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler