fbpx
Connect with us

Sosial

Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Daya Beli Masyarakat Menurun

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Harga komoditas gula pasir di pasaran mengalami kenaikan. Meski tidak begitu signifikan namun berdampak pada daya beli masyarakat. Hal tersebut ditambah lagi sepinya sejumlah warung makan yang terdampak isu antraks.

Salah seorang pedagang pasar Argosari, Turgiyanti mengatakan, sejak beberapa hari terakhir harga gula pasir mengalami kenaikan dari Rp 665.000 per 50 kilogram kini naik menjadi Rp 675.000. Dirinya juga menjadi kesulitan untuk menentukan harga eceran.

“Kita menjual Rp 14.500 per kilogramnya. Dulu itu sempat Rp 12,000 naik Rp 12,500 naik lagi Rp 13,000 dan kemudian Rp 14,500,” terang dia, Minggu (16/02/2020).

Disinggung mengenai penyebab kenaikan harga gula sendiri ia tidak mengetahui secara pasti. Bahkan jawaban itu juga tidak dapat diperoleh ketika dia bertanya pada sales penyetor gula.

“Saya tanya salesnya kok mahal, ya kulaknya sudah mahal buk, begitu,” ucap dia.

Saat ini dirinya mengaku mengalami penurunan pendapatan lantaran kenaikan harga gula itu. Terlebih saat ini pedagang kuliner seperti bakso dan mie ayam juga mengalami penurunan permintaan.

Berita Lainnya  Libur Lebaran di Tengah Pandemi, Volume Sampah Turun Hingga 60%

“Kalau sepi ini pasti, banyak pedagang bakso,bakmi, mi ayam yang merasa sepi, terus pengaruh banget dengan jualanku,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, untuk harga gula pasir memnag sejak beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan yang signifikan. Tak hanya di wilayah Gunungkidul saja, melainkan di daerah lain pun mengalami hal serupa. Dampaknya pun mengarah pada permintaan masyarakat yang terus berkurang.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler