fbpx
Connect with us

Sosial

Hujan di Musim Kemarau, Ini Penyebabnya

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Beberapa hari terakhir ini, di wilayah di DIY termasuk di Kabupaten Gunungkidul dilanda hujan yang cukup deras. Bahkan selain intensitas hujan yang cukup tinggi, hujan yang terjadi tersebut disertai dengan kilatan petir dan angin kencang. Pada Rabu (16/06/2021) kemarin, hujan deras bahkan terjadi hingga malam hari. Tentu hujan seperti ini cukup mengherankan bagi sebagian besar masyarakat lantaran sekarang ini telah masuk musim kemarau. Banyak yang bertanya-tanya mengenai fenomena yang terjadi belakangan ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memberikan klarifikasi mengenai kondisi yang terjadi belakangan. Hujan di musim kemarau ini disebabkan lantaran terdapat Low Pressure Area (pusat tekanan rendah) di sebelah barat Sumatera. Hal ini kemudian memicu konvergensi angin di lapisan 700 mb antara angin dari barat laut dan timur laut di wilayah Jawa.

Berita Lainnya  Hoax-hoax Penularan AIDS Yang Sering Beredar di Masyarakat

“Sea Surface Temperature di perairan sekitar Jawa masih hangat 28 – 30 derajat celcius. Ini mengakibatkan kelembaban udara di lapisan bawah (850 mb) cukup tinggi yaitu di atas 80%,” kata Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Haryati, Kamis (17/06/2021).

Kondisi mendung gelap bahkan hujan deras yang disertai kilatan dan angin berpotensi terjadi 1 sampai 2 hari ke depan. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di selanjutnya. Kondisi ini juga berpengaruh pada gelombang laut di perairan selatan DIY.

“Gelombang air laut cukup tinggi dengan kisaran 2,5 sampai dengan 4 meter. Kemungkinan selama beberapa hari ke depan kondisi memang tidak stabil, gelombang tinggi kemungkinan terjadi sampai 19 Juni 2021 mendatang,” jelas dia.

BMKG sendiri menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas. Sebab kondisi yang tidak menentu ini bisa memicu terjadinya bencana alam seperti pohon tumbang, banjir, atau angin kencang.

Berita Lainnya  Pembangunan Kebun Binatang Raksasa di Panggang, Investor Tunggu Proses Perizinan Rampung

Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Pantai Sadeng, Sunu Handoko Bayu menambahkan, kenaikan gelombang memang sudah terjadi sejak beberapa hari silam. Pada Rabu malam tadi, gelombang juga agak tinggi dan diperkirakan masih akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

“Sudah ada peningkatan gelombang. Kalau nelayan kemarin masih melaut, hari ini kita cek dulu,” ucapnya.

Setiap gelombang laut mengalami kenaikan dan cuaca tidak menentu, SAR memberikan himbauan sebagai antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sebab selama ini terkadang ada laka laut yang disebabkan karena gelombang meningkat.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler