Sosial
Ikan Layur Mulai Sulit Didapat, Nelayan Gunungkidul Kalang Kabut


Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hasil tangkapan laut para nelayan berupa ikan layur beberapa waktu terakhir sempat melimpah keberadaanya. Namun, saat ini, ikan demgan bentuk menyerupai pedang tersebut mulai jarang menyangkut di jaring nelayan pantai selatan Gunungkidul. Sebuah hal yang cukup membuat para nelayan kelimpungan mengingat nilai ekonomi dari ikan ini cukup tinggi. Ikan ini menjadi salah satu komoditi ekspor yang cukup dicari sehingga harganya pun cukup tinggi.
Ketua Nelayan Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Sumardi mengatakan tangkapan ikan layur kini mulai tak menentu. Dari 10 kapal yang berangkat berlayar, tidak semuanya bisa mendapatkan tangkapan dengan jumlah yang sama. Pun demikian pula jika hari ini mendapat banyak ikan, maka dua atau tiga hari berikutnya belum tentu akan mendapat hasil tangkapan ikan layur.
“Paling banyak tiga kapal yang dapat, kalau lagi beruntung bisa sampai sekitar 30 kilo ikan layur. Itu pun tidak menentu sekarang,” ucap Sumardi, Rabu (16/01/2019).
Ia mengatakan, sebenarnya, untuk harga jual ikan layur sendiri mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Akan tetapi, kebanyakan ikan tersebut akan sulit ditemukan jika sudah sampai di tangan tengkulak.
“Harga per kilonya mencapai Rp 25 ribu, biasanya ikan ini kita jual ke tengkulak, dari sana kemudian diekspor ke luar negeri, Jepang biasanya,” imbuh Sumardi.
Ia mengatakan, ikan layur merupakan ikan yang dapat diolah dengan beberapa pilihan hidangan. Selain itu, tekstur daging yang cukup banyak menjadikan ikan tersebut luwes untuk dijadikan lauk.
“Banyak pilihan, digoreng saja enak. Apalagi dimasak lainnya,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wasidi menuturkan salah satu penyebab menurunnya hasil tangkapan ikan layur karena ikan tersebut sering berpindah-pindah. Menurutnya, keberadaan ikan layur ada di Pantai Gesing dan Pantai Siung.
“Nelayan bisa memperluas zona tangkapan mereka di pantai itu,” ujar Wasidi.
-
Sosial4 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized5 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event5 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik5 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya5 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya