Pemerintahan
Ikut Panen Raya di Getas, Dirjen Tanaman Pangan Optimis Indonesia Akan Ekspor 500.000 Ton Jagung
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah pusat menargetkan akan mampu melakukan ekspor sebesar 500 ribu ton jagung pada tahun 2019 ini. Hal tersebut tentu saja menjadi angin segar bagi para petani, sebab harga jagung diperkirakan akan naik pada musim panen kali ini.
Direktorat Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian, Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, saat ini pihaknya menargetkan mampu melakukan ekspor 500 ribu ton jagung. Jumlah tersebut bukan hal yang tidak mungkin, sebab ekspor sendiri telah dilakukan sejak tahun lalu.
“Tahun lalu kita ekspor 380 ribu ton jagung. Kita targetkan saat ini mampu ekspor 500 ribu ton jagung,” kata Sumardjo saat menghadiri panen raya jagung di Padukuhan Tanjung, Desa Getas, Kecamatan Playen, Senin (18/02/2019) siang.
Ia menjelaskan, peluang terkait peningkatan ekspor jagung ini sangat terbuka. Pasalnya, saat ini luas lahan jagung terus mengalami peningkatan. Dengan demikian, jumlah produksi jagung dalam negeri juga otomatis akan bertambah.
“Target nasional untuk jagung adalah 30 juta ton tahun ini,” kata dia.
Namun demikian, yang perlu diantisipasi dengan melimpahnya produksi jagung bisa saja terjadi penurunan harga. Untuk itu, ia berharap para petani agar pandai-pandai menentukan musim jual.
“Antisipasi jangan sampai harga turun. Kita berikan bantuan pengering jagung. Sehingga para petani dapat menyimpan hasil panen dan tidak dijual pada saat bersamaan,” kata dia.
Ia menyebut, saat ini jagung tidak hanya digunakan sebagai pakan ternak saja. Namun di beberapa wilayah, jagung juga dijadikan bahan olahan makanan.
“Beberapa waktu lalu saya ke Pandeglang tidak hanya pakan ternak tapi juga untuk industri. Sehingga kebutuhan jagung meningkat peluang bagi kita semua,” beber dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sasongko menambahkan, Gunungkidul merupakan wilayah penghasil jagung terbesar di DIY. Bahkan menurutnya, 85 persen kebutuhan jagung di DIY bersumber dari Gunungkidul.
“Produksi jagung tertinggi sekitar 80 sampai 85 persen. Kita akan tingkatkan perluasan (lahan jagung),” ungkap dia.
Terkait harga, saat ini harga jual jagung masih tergolong stabil pada angka Rp 4.500 sampai Rp 5.000 per kilogramnya. Namun demikian, menurutnya, jika tidak ada keseimbangan harga maka akan berpengaruh terhadap harga jual bahan pangan lainnya.
“Kalau harga jual jagung tinggi, petani senang. Tapi peternak susah, harga telur dan daging bisa saja naik karena harga pakan ternak naik. Jadi kita butuh keseimbangan harga,” pungkas dia.
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik7 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman